Zelensky Tuduh Rusia Manipulasi Gencatan Senjata Riyadh

BeritaNasional.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia telah memanipulasi kesepakatan gencatan senjata yang dicapai dalam perundingan antara delegasi Moskow dan Washington di Arab Saudi.
Sebelumnya, Gedung Putih menyatakan, AS telah mencapai kesepakatan dengan Rusia dan Ukraina untuk menjamin navigasi yang aman, menghilangkan penggunaan kekuatan, serta mencegah pemanfaatan kapal dagang untuk kepentingan militer di Laut Hitam usai pembicaraan di Riyadh.
Dalam pernyataannya, Gedung Putih juga mengatakan, AS akan membantu memulihkan akses Rusia ke pasar global untuk ekspor pertanian dan pupuk. Selain itu, Washington dan Moskow sepakat untuk merumuskan langkah-langkah guna melarang serangan terhadap fasilitas energi di Rusia maupun Ukraina.
Kremlin memastikan adanya kesepakatan tersebut, namun menegaskan bahwa perjanjian baru akan berlaku setelah beberapa pembatasan dan sanksi terhadap Rusia dicabut.
Rusia dan AS juga sepakat untuk menerapkan larangan serangan terhadap fasilitas energi di kedua negara selama 30 hari, mulai 18 Maret 2025, dengan kemungkinan perpanjangan atau pembatalan jika salah satu pihak melanggar kesepakatan.
“Sayangnya tepat pada hari perundingan, kita sudah melihat bagaimana Rusia mulai memanipulasi. Mereka berusaha memutarbalikkan isi kesepakatan dan menipu para mediator serta seluruh dunia,” kata Zelensky.
“Ada pernyataan yang sangat jelas dari Gedung Putih, dan semua orang bisa melihatnya. Namun, Kremlin kembali berbohong, seolah-olah ketenangan di Laut Hitam bergantung pada pencabutan sanksi dan seakan-akan tanggal dimulainya ‘gencatan senjata’ di sektor energi adalah 18 Maret. Moskow selalu berbohong. Dan kini bergantung pada dunia, pada semua pihak yang benar-benar menginginkan perdamaian. Apakah mereka akan membiarkan Moskow berbohong lagi,” ujarnya.
Zelensky menegaskan, Ukraina akan melakukan segala upaya agar kesepakatan itu dapat berjalan dan tidak ada serangan lebih lanjut. Namun, ia juga memperingatkan Rusia agar tidak melanggar perjanjian.
Sumber: Antara
9 bulan yang lalu
GAYA HIDUP | 22 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 10 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu