Israel Tutup Akses Masjid Ibrahimi, Larang untuk Salat Idul Fitri

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 30 Maret 2025 | 21:30 WIB
Masjid Ibrahimi (Foto/Itzik Stauber )
Masjid Ibrahimi (Foto/Itzik Stauber )

BeritaNasional.com - Israel menolak membuka akses Masjid Ibrahimi di Hebron, Tepi Barat selatan, bagi umat Muslim yang ingin melaksanakan Salat Idul Fitri, menurut Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina.

"Pendudukan (Israel) menolak menyerahkan Masjid Ibrahimi, termasuk seluruh aula, halaman, dan bagian-bagiannya, untuk perayaan Idul Fitri yang penuh berkah," mengutip Menteri Wakaf Mohamed Najm dalam sebuah pernyataan.

Najm menegaskan, kejadian itu adalah kali keenam sejak awal Ramadan tahun ini Israel menolak membuka seluruh masjid bagi jamaah Muslim.

Ia mengecam tindakan tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan dan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Masjid Ibrahimi, provokasi terhadap umat Islam, serta bentuk pelecehan terhadap kesucian ibadah.

Ia juga menyerukan warga Hebron untuk hadir dalam salat Subuh dan salat Idul Fitri besok guna menegaskan keteguhan serta ketahanan kita dalam menghadapi upaya penjajahan untuk menjadikan masjid ini sebagai bagian dari proyek Yudaisasi.

Masjid Ibrahimi terletak di kota tua Hebron, wilayah yang masih berada di bawah pendudukan Israel. Saat ini, sekitar 400 pemukim ilegal Israel tinggal di sana dengan pengawalan sekitar 1.500 tentara Israel.

Pada 1994, setelah seorang pemukim ilegal Israel melakukan pembantaian yang menewaskan 29 jamaah Muslim di masjid tersebut, Israel membagi area masjid menjadi dua.

Sekitar 63 persen termasuk ruang utama salat dialokasikan untuk pemukim Yahudi, sementara umat Muslim hanya mendapat 37 persen dari total luas masjid.

Ketegangan terus memuncak di seluruh Tepi Barat. Sejak agresi Israel ke Jalur Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 940 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 7.000 lainnya terluka akibat serangan tentara Israel dan pemukim ilegal, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Sumber: Antara
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: