BNPB Konfirmasi Tidak Ada WNI Terkait Gempa Myanmar dan Thailand

BeritaNasional.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyampaikan bahwa sejauh ini belum ada data mengenai Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dari musibah gempa bumi di Myanmar dan Thailand.
“Tapi berdasarkan informasi yang kami peroleh, begitu terjadinya gempa, yang dilakukan pemerintah Indonesia, baik di Myanmar maupun di Bangkok, adalah memantau kondisi WNI. Nah, sejauh ini WNI aman, alhamdulillah baik. Tidak ada yang luka-luka, apalagi korban jiwa,” kata Suharyanto saat ditanya oleh awak media, Selasa (1/4/2025).
Kendati demikian, Suharyanto tetap mengimbau agar awak media dapat memastikan lebih lanjut kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk mendapatkan pembaruan informasi mengenai musibah ini.
"Namun, untuk update lebih lanjut, silakan bertanya kepada jajaran Kementerian Luar Negeri," ujar dia.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia kembali mengirimkan bantuan kepada Myanmar pasca dilanda gempa bumi beberapa waktu lalu. Melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bantuan ini menjadi yang terbesar yang diberikan Indonesia.
“Perlu diinformasikan bahwa bantuan yang diberikan saat ini adalah yang terbesar,” kata Kepala BNPB Suharyanto saat pelepasan bantuan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025).
Disebut sebagai bantuan terbesar karena, unsur TNI mengeluarkan kekuatan penuh dengan personel, peralatan, dan logistik yang diangkut menggunakan tiga pesawat, yakni dua Hercules dan satu Boeing.
Bahkan, banyak peralatan juga disiapkan untuk membangun shelter sementara bagi para pengungsi warga Myanmar, mengingat banyak tempat tinggal yang hancur akibat gempa.
“Sehingga Mabes TNI pun mengumpulkan tenda, baik tenda besar, tenda kecil, dan perlengkapan lainnya untuk dibawa. Kemarin sudah sebagian dibawa. Selain itu, dari segi personel juga mendukung penuh operasi kemanusiaan ini,” ujarnya.
Selain itu, Kementerian Pertahanan (Kemhan) juga telah mengirimkan logistik, sementara Kementerian Pertanian (Kementan) membantu mengirimkan bahan pokok seperti beras.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menyiapkan tim medis lengkap, yang terdiri dari dokter spesialis, dokter ortopedi, dokter umum, serta obat-obatan.
“Obat-obatan, baik dari pemerintah maupun yang dihimpun dari pihak swasta, telah dikumpulkan oleh Kementerian Kesehatan. Tim kesehatan lengkap juga siap bergerak dengan cepat,” tuturnya.
“Kekuatan 35 orang, dibantu dengan unsur pendukung, akan berangkat bersama-sama pada tanggal 3 April 2025. Mudah-mudahan bisa dilepas oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto,” sambungnya.
Lebih lanjut, BNPB juga memberangkatkan 53 personel dengan kemampuan SAR untuk memberikan dukungan pada tim yang akan bergerak di lapangan.
“Mereka akan melaksanakan tugas paling sedikit selama 2 minggu. Kenapa 2 minggu? Harapannya dalam 2 minggu itu sudah ada pernyataan resmi dari pemerintah Myanmar bahwa pencarian korban sudah dihentikan,” tuturnya.
Dengan semua bantuan yang diberikan Indonesia, diharapkan dapat sangat berkontribusi dalam membantu kondisi masyarakat Myanmar yang masih belum stabil pasca musibah gempa bumi, yang berdasarkan data terakhir telah menelan korban 2.056 jiwa.
“Pemerintah Indonesia sangat peduli terhadap masyarakat negara lain yang sedang tertimpa bencana,” imbuhnya.
9 bulan yang lalu
EKBIS | 21 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 22 jam yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu