Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana 23 April 2025

BeritaNasional.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui pemantauan harian Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) mencatat sebanyak 21 kejadian bencana dalam kurun waktu 22 April 2025 pukul 07.00 WIB hingga 23 April 2025 pukul 07.00 WIB. Dari jumlah tersebut, 14 kejadian memiliki dampak signifikan dan mendapat perhatian khusus.
1. Cuaca ekstrem terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Bencana tersebut berdampak pada 26 kepala keluarga dengan beberapa kerusakan meliputi 20 rumah rusak berat, 3 rumah rusak sedang, dan 3 rumah rusak ringan. BPBD setempat merencanakan perbaikan rumah dalam waktu dekat.
2. Selanjutnya, banjir terjadi di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan berdampak pada 234 jiwa dari 50 kepala keluarga. Adapun kerusakan bangunan hunian dan infrastruktur yang meliputi 50 rumah dan satu jembatan mengalami kerusakan. Status siaga darurat telah ditetapkan dan masih berlaku hingga 29 April 2025. Kondisi terkini yang dilaporkan banjir mulai berangsur surut.
3. Kejadian lainnya adalah banjir di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, yang berdampak pada 50 KK dan menyebabkan dua akses jalan terdampak. Tinggi muka air terpantau antara 10 hingga 40 cm.
4. Banjir di Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah. Banjir tersebut berdampak kepada 29.499 KK atau 90.493 jiwa. Sebanyak 18.127 unit rumah, 738 titik jalan, serta berbagai fasilitas umum dan gedung pemerintahan turut terdampak. Status tanggap darurat sedang dalam proses penetapan. Banjir belum surut dengan ketinggian air bervariasi antara 5 hingga 275 cm.
5. Di Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah, banjir berdampak pada 20.333 KK atau 60.694 jiwa. Sebanyak 11.354 rumah terdampak bersama dengan puluhan fasilitas umum dan jembatan. Status tanggap darurat telah ditetapkan dari 21 hingga 27 April 2025. Genangan air mulai surut dengan tinggi muka air 50 hingga 150 cm.
6. Di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung, banjir merendam 774 rumah dan berdampak pada dua tanggul, satu jembatan, serta satu ruas jalan. Banjir masih menggenang dengan tinggi air antara 30 hingga 80 cm.
7. Di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara, tercatat dua kejadian yaitu banjir yang berdampak pada 30 rumah dan angin puting beliung yang merusak 33 rumah. BPBD telah membangun tenda darurat dan menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak.
8. Di Kota Tanjung Balai, Provinsi Sumatera Utara, banjir merendam 811 rumah. Genangan mulai surut perlahan. Kemudian di Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara, banjir berdampak pada 1.092 KK atau 4.227 jiwa. Sebanyak 28 KK mengungsi. Air mulai surut perlahan.
9. Di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, banjir berdampak pada 111 KK dan menyebabkan satu warga luka ringan. Sebanyak 111 unit rumah terdampak dan kondisi cuaca masih mendung meskipun air mulai surut.
10. Di Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, terjadi tanah longsor yang mengakibatkan 10 korban meninggal dunia. Akses jalan Pacet–Cangar sempat tertutup namun telah dilakukan uji coba pembukaan terbatas pada 23 April 2025 pukul 05.00 hingga 18.00 WIB.
11. Di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, banjir berdampak pada 4.246 KK atau 12.160 jiwa. Sebanyak 3.151 unit rumah terdampak. Debit air sungai menurun dan sebagian wilayah telah surut.
12. Di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki kembali terjadi pada 21 April 2025 pukul 17.11 WITA. Kolom abu mencapai 1.000 meter di atas puncak gunung dengan durasi dua menit enam detik. Sebanyak 1.175 KK atau 4.145 jiwa masih mengungsi. Sebanyak 470 unit hunian sementara telah dibangun, dan bantuan dana tunggu hunian telah diterima oleh 259 KK.
Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi dalam dua hari mendatang di sebagian besar wilayah Tanah Air menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Di samping itu, pada April sebagian besar wilayah Indonesia masih berada dalam masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau (masa pancaroba), sehingga cuaca bisa sangat dinamis, terkadang panas terik, lalu tiba-tiba hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Beberapa wilayah yang biasanya masih sering hujan pada akhir April meliputi Sumatera bagian tengah dan utara, Kalimantan Tengah dan Barat, Sulawesi bagian tengah, Nusa Tenggara bagian timur dan Papua
BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Masyarakat juga diingatkan untuk selalu memperbarui informasi dari sumber resmi pemerintah dan otoritas kebencanaan setempat guna menghindari risiko yang tidak diinginkan.
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 7 jam yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu