Hamas Serahkan Proposal Gencatan Senjata ke Mediator

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 04 Mei 2025 | 01:00 WIB
Hamas bebaskan sandera (Foto/Times of Israel)
Hamas bebaskan sandera (Foto/Times of Israel)

BeritaNasional.com - Pemimpin senior Hamas, Abdul Rahman Shadid mengatakan, Hamas telah menyerahkan kepada para mediator sebuah proposal untuk kesepakatan damai komprehensif di Gaza, yang mencakup gencatan senjata selama lima tahun.

Dalam pernyataan pers, Shadid mengatakan, kelompok tersebut pada 17 April telah menyerahkan proposal yang mengusulkan perjanjian komprehensif yang mencakup penghentian permanen agresi Israel, penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, pencabutan blokade Israel, masuknya bantuan dan pertolongan ke Gaza, serta rekonstruksi daerah kantong tersebut.

Proposal itu mencakup kesepakatan yang mengarah kepada pembebasan seluruh sandera di Gaza secara sekaligus dengan pertukaran sejumlah tahanan Palestina yang disepakati. 

"Proposal tersebut juga memuat gencatan senjata yang berlaku selama lima tahun, dengan jaminan regional dan internasional, serta pembentukan komite independen untuk mengelola Gaza," kata Shadid.

Komite yang diusulkan untuk memerintah Gaza pascaperang akan terdiri dari para teknokrat independen dengan kewenangan dan tanggung jawab penuh, sesuai dengan usulan Mesir untuk membentuk komite dukungan masyarakat, guna mengelola urusan Gaza tanpa campur tangan politik langsung dan menjamin keamanan serta pelayanan bagi warga Palestina selama masa kritis tersebut.

Namun, Shadid menyebut Pemerintah Israel menolak visi kelompok tersebut, bersikeras memisahkan persoalan, dan menolak berkomitmen untuk mengakhiri perang, dengan tetap berpegang pada kebijakan pembunuhan, kelaparan, dan penghancuran. Bahkan Israel rela mengorbankan nyawa tentara mereka sendiri yang ditahan di Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan mengalahkan Hamas merupakan tujuan utama Israel dan menjadi prioritas dibandingkan pembebasan para sandera.

Israel mencegah barang dan pasokan masuk ke Gaza pada 2 Maret setelah berakhirnya fase pertama kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas pada Januari. Fase kedua belum dapat diterapkan karena kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan.

Sumber: Antara


 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: