Unggah Gambar AI sebagai Paus, Donald Trump Tuai Kecaman dari Umat Katolik

BeritaNasional.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuai kecaman dari sejumlah umat Katolik setelah membagikan gambar hasil kecerdasan buatan (AI) yang menampilkan dirinya sebagai Paus.
Dilansir dari BBC News pada Minggu (4/5/2025), gambar tersebut diunggah melalui akun media sosial resmi X Gedung Putih @whitehouse yang bertepatan dengan masa duka umat Katolik atas wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April dan persiapan konklaf untuk memilih Paus baru.
Konferensi Katolik Negara Bagian New York menuduh Trump telah mengolok-olok agama Katolik. Unggahan tersebut muncul beberapa hari setelah Trump bercanda kepada wartawan bahwa dirinya ingin menjadi Paus.
Insiden ini menambah daftar kontroversi terkait Trump dan agama Katolik. Sebelumnya, mantan Presiden AS Joe Biden juga menuai kemarahan ketika membuat tanda salib pada unjuk rasa pro-aborsi di Tampa, Florida.
Juru bicara Vatikan Matteo Bruni menolak memberikan komentar mengenai unggahan Trump saat konferensi pers pada Sabtu (3/5/2025).
Vatikan saat ini tengah mempersiapkan konklaf untuk memilih pengganti Paus Fransiskus, yang akan dimulai pada Rabu.
Gambar yang diunggah Trump pada Jumat (2/5/2025) malam menampilkan dirinya mengenakan jubah putih dan mitra runcing, pakaian khas seorang uskup. Ia juga mengenakan salib besar di lehernya dan mengangkat jarinya dengan ekspresi wajah serius.
Konferensi Katolik Negara Bagian New York yang mewakili para uskup di New York mengkritik gambar tersebut melalui platform X.
"Tidak ada yang pintar atau lucu tentang gambar ini, Tuan Presiden," tulis kelompok tersebut.
"Kami baru saja memakamkan Paus Fransiskus terkasih kami dan para kardinal akan segera memasuki konklaf untuk memilih pengganti baru Santo Petrus. Jangan mengejek kami," katanya.
Mantan Perdana Menteri Italia dari kubu kiri, Matteo Renzi, juga mengecam unggahan Trump.
"Ini adalah gambar yang menyinggung umat beriman, menghina lembaga, dan menunjukkan bahwa pemimpin dunia sayap kanan senang bercanda," tulis Renzi dalam bahasa Italia di X.
Namun, Gedung Putih membantah tuduhan bahwa Trump mengolok-olok kepausan.
"Presiden Trump terbang ke Italia untuk memberi penghormatan kepada Paus Fransiskus dan menghadiri pemakamannya, dan dia telah menjadi pejuang setia bagi umat Katolik dan kebebasan beragama," kata sekretaris pers Karoline Leavitt.
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
POLITIK | 11 jam yang lalu