Sejak 1970 Tawuran Terus Terjadi di Manggarai, Polisi Ungkap Penyebabnya

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 09 Mei 2025 | 18:28 WIB
Momen apel siaga anti premanisme di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025). (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)
Momen apel siaga anti premanisme di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025). (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)

BeritaNasional.com -  Tawuran antarwarga kembali pecah di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, pada awal Mei 2025. Dalam sepekan, dua insiden bentrok sempat membuat geger warga dan lalu lintas sekitar. Menanggapi hal itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal, menyebut aksi tawuran di wilayah tersebut bukan hal baru.

“Kalau dicari di Google kan itu sejak 1970,” ujarnya saat ditemui usai apel siaga anti premanisme di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025).

Ade mengungkapkan, bentrokan di Manggarai telah berlangsung turun-temurun dan dipicu oleh berbagai hal sepele, mulai dari petasan, senggolan saat jalan, hingga urusan asmara.

“Kadang karena masalah kecil, masalah petasan, masalah senggolan, kadang masalah cewek, udah berbagai macam motifnya,” jelas dia.

Berbagai upaya telah dilakukan kepolisian untuk meredam konflik yang terus berulang itu. Mulai dari pendekatan kepada tokoh masyarakat hingga pembuatan piagam perdamaian. Namun, tawuran tetap saja terjadi.

Sebagai bentuk pencegahan, kini polisi bersama instansi terkait telah mendirikan pos pantau di wilayah rawan bentrok. Selain itu, kamera pengawas atau CCTV juga dipasang untuk memantau pergerakan dan mengidentifikasi pelaku.

“Antisipasinya kita keberadaan kita, kecepatan kita datang ke TKP, yang penting jangan sampai ada korban jiwa,” ujarnya.

Meskipun sejauh ini tidak banyak korban jiwa yang jatuh akibat tawuran di Manggarai, Ade mengakui bahwa korban luka tetap sering muncul. Ia juga menambahkan bahwa menangkap pelaku bukan perkara mudah karena mereka tidak terorganisir seperti dalam tawuran antarkelompok ormas.

“Belum sampai ada yang tertangkap. Karena mereka kan gak kelompok. Beda nangani tawuran ormas antar kelompok itu jelas, anggota ada ketuanya ada, kalau ini (di Manggarai) kan enggak,” katanya.

Ke depan, Kapolres menegaskan akan mengambil langkah lebih tegas terhadap siapa pun yang terlibat. Ia menyebut aksi tawuran bisa menjadi awal munculnya tindak premanisme, sejalan dengan fokus kepolisian saat ini yang tengah menggencarkan operasi anti-preman.

“Apalagi sekarang operasi preman, pasti kita jadikan target ya, sampaikan,” tegasnya.

Tawuran yang terjadi pada Minggu (4/5/2025) dan Selasa (6/5/2025) lalu sempat viral di media sosial. Video bentrokan yang beredar memperlihatkan ketegangan di jalan dan memicu kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: