AS-China Turunkan Tarif Dagang, Rupiah Menguat

BeritaNasional.com - Amerika Serikat (AS) dengan China sepakat menurunkan tarif perdagangan yang dikenakan satu sama lain. Hal ini dilakukan untuk meredakan kekhawatiran resesi global. Kebijakan tersebutdiputuskan dalam pertemuan di Jenewa Swiss mulai berlaku pada hari ini.
Pernyataan ini disampaikan pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi yang dilansir dari Antara, Rabu (14/5/2025).
“AS akan mengurangi tarifnya terhadap Beijing dari 145% menjadi 30%, sementara Tiongkok akan menurunkan tarif pembalasannya dari 125% menjadi 10%, keduanya selama 90 hari. AS juga akan menurunkan tarif pada produk bernilai rendah yang diimpor dari Tiongkok,” terangnya.
Perkembangan ini dinilai memberikan kelonggaran bagi Federal Reserve (The Fed) untuk menyesuaikan suku bunga sambil tetap memantau proses negosiasi tarif lebih lanjut.
Ia menerangkan dalam pertemuan terakhir mereka pejabat The Fed cenderung menunggu tanda-tanda yang jelas dari kemerosotan ekonomi sebelum memangkas suku bunga.
Di sisi lain, rupiah menguat karena data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan. Secara month to month (MoM), inflasi inti dan inflasi umum AS naik 0,2% dari perkiraan 0.3%. Adapun inflasi umum year on year (YoY) naik 2,3% perkiraan 2,4%.
Melansir Xinhua, Indeks Harga Konsumen (IHK) barang dan jasa meningkat 0,2% secara musiman pada bulan April 2025 setelah turun 0,1% pada Maret 2025.
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 16 jam yang lalu