Rupiah Menguat Imbas Penangguhan Tarif

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 10 April 2025 | 14:45 WIB
Ilustrasi (BeritaNasional/Freepik)
Ilustrasi (BeritaNasional/Freepik)

BeritaNasional.com -  Rupiah dilaporkan menguat setelah dilakukan penundaan tarif timbal balik oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi penundaan penerapan kebijakan tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

"Rupiah hari ini diperkirakan ditutup menguat di kisaran Rp16.775-Rp16.870 yang dipengaruhi oleh faktor global, yaitu penundaan penerapan tarif oleh Presiden Trump," ucapnya kepada Antara. 

Lebih lanjut untuk faktor domestik, sentimen positif berasal dari level inflasi yang rendah sebesar 1,03% secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada Maret 2025.

Selain itu adanya harapan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI).

"Ruang penurunan suku bunga oleh BI cukup besar karena inflasi masih sangat rendah. Alasan yang mendasar lebih pada menjaga momentum pertumbuhan agar tidak terjadi stagnasi ekonomi," kata Rully.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Kamis pagi di Jakarta menguat sebesar 40 poin atau 0,24% menjadi Rp16.833 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.873 per dolar AS.

Trump mengumumkan lebih dari 75 negara akan diberikan penangguhan selama 90 hari dari tenggat waktu Rabu (9/4/2025), yang mana sebelumnya akan dikenakan tarif lebih tinggi dari batas dasar 10% bahkan dalam beberapa kasus, tarif bisa jauh lebih tinggi.

Trump mengatakan penangguhan itu diberikan karena negara-negara tersebut telah menghubungi mitra mereka di AS untuk mencari solusi terkait isu-isu perdagangan, hambatan dagang, tarif, manipulasi mata uang, dan tarif nonmoneter. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: