Rupiah Menguat Seiring Gencatan Senjata di Timur Tengah

BeritaNasional.com - Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah didukung peningkatan ekspektasi gencatan senjata di Timur Tengah.
“Penguatan rupiah ini didukung oleh semakin meningkatnya ekspektasi gencatan senjata di Timur Tengah antara Israel dan Iran,” ujarnya.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebelumnya telah mengumumkan bahwa gencatan senjata antara kedua belah pihak akan dimulai sekitar pukul 04.00 GMT (11.00 WIB), dengan Iran diharapkan untuk menghentikan operasinya terlebih dahulu untuk mengakhiri perang selama 12 hari, setelah 24 jam.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araqchi mengatakan, tidak ada kesepakatan mengenai gencatan senjata antara Iran dan Israel. Namun, ia mengatakan Iran akan siap untuk menghentikan serangan balasan lanjutan jika serangan Israel berhenti per pukul 04.00 waktu Teheran (07.30 WIB) pada Selasa (24/6).
Gencatan senjata itu dilakukan setelah Iran meluncurkan serangkaian rudal ke Pangkalan Militer Amerika Serikat Al Udeid di Qatar pada Senin (23/6) sebagai balasan atas serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu.
“Sentimen risk-on ini juga mendukung tren penurunan yield SBN (Surat Berharga Negara) hingga 6 bps (basis points) di hari Rabu,” ucap Josua.
Besok, kurs rupiah berpotensi melanjutkan penguatan seiring data penjualan AS yang diperkirakan mengalami penurunan.
“Pelemahan data AS diperkirakan semakin meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang lebih cepat,” kata dia.
Berdasarkan faktor tersebut, rupiah pada Kamis (26/6) diprediksi di kisaran Rp 16.225-Rp 16.325 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Rabu di Jakarta, menguat sebesar 54 poin atau 0,33 persen menjadi Rp16.300 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.354 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat ke level Rp16.292 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.370 per dolar AS.
Sumber: Antara
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu