Kemkomdigi Siapkan Program Innovation Hub untuk Dukung Pengembang Game Lokal

Oleh: Imantoko Kurniadi
Sabtu, 17 Mei 2025 | 11:32 WIB
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid. (Foto/Doc. Komdigi)
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid. (Foto/Doc. Komdigi)

BeritaNasional.com - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menargetkan sektor industri game lokal sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Industri ini dipandang sebagai sektor kreatif dengan potensi ekonomi yang sangat besar, yang tidak hanya bisa mendorong perekonomian, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di kancah persaingan global di era digital.

“Kita paham bahwa industri game saat ini berkembang pesat dan berpotensi menjadi sektor yang sangat besar. Dengan tren yang terus meningkat, kami berharap industri ini bisa berperan penting dalam mendorong ekonomi Indonesia menuju target pertumbuhan 8 persen,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, saat audiensi dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) di kantor Kemkomdigi, Jakarta, dikutip Sabtu (17/5/2025).

Meutya menekankan pentingnya memahami secara mendalam kebutuhan para pelaku industri game. Ia menilai bahwa pemerintah tidak hanya melihat potensi ekonomi dari sektor ini, tetapi juga berupaya menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran melalui komunikasi langsung dengan para pelaku industri.

“Kami yakin penting untuk mendengar kebutuhan dan aspirasi dari pelaku industri, baik itu pengembang game lokal maupun global. Hari ini, kami lebih fokus pada pengembangan game lokal sebagai langkah strategis dalam mewujudkan tujuan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Meutya.

Sebagai langkah lanjutan, Direktur Jenderal Ekosistem Digital, Edwin Hidayat Abdullah, mengungkapkan bahwa pihaknya akan meluncurkan program Innovation Hub di tiga kota besar Jakarta, Medan, dan Surabaya untuk mendukung pendirian studio game baru serta pelatihan talenta-talenta muda. Selain itu, acara Indonesia Game Developer Exchange (IGDX), yang akan diadakan pada 9-11 Oktober di Bali, dipersiapkan sebagai ajang puncak bagi konsolidasi industri gim nasional.

“Kami juga memiliki program kerja sama dalam bentuk innovation hub, yang bertujuan untuk mendorong perusahaan-perusahaan baru di industri game dan mengembangkan talenta,” jelas Edwin.

Ketua Umum AGI, Shafiq Husein, mengungkapkan bahwa saat ini pasar gim global telah mencapai valuasi USD 187 miliar, dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan gabungan pasar industri film dan musik. Di Indonesia sendiri, pasar gim diperkirakan mencapai Rp30 triliun, menjadikannya yang terbesar di Asia Tenggara dan peringkat ke-15 di dunia. Sayangnya, hanya sekitar 2,5 persen dari nilai pasar tersebut yang dirasakan oleh pengembang gim lokal.

“Pengembang gim lokal saat ini hanya menghasilkan sekitar 750 miliar per tahun, atau hanya 2,5 persen dari total pasar gim Indonesia. Sebagian besar pasar ini masih didominasi oleh game luar negeri, dan akses pendanaan untuk pengembang lokal juga sangat terbatas,” ujar Shafiq.

Salah satu ajang yang paling dinanti oleh para pelaku industri adalah IGDX yang akan diselenggarakan pada Oktober mendatang di Bali. Ajang ini mendapat perhatian besar, bahkan pemain besar dunia akan hadir di acara tersebut.

“IGDX kini sudah menjadi bagian dari peta jalan global. Bahkan, tahun ini Sony PlayStation akan hadir pertama kali di IGDX Bali. Steam juga akan hadir di Indonesia untuk pertama kalinya di acara IGDX. Tema tahun ini adalah PlayStation,” ungkap Shafiq.

Meutya pun mengingatkan timnya untuk segera merancang kolaborasi konkret yang bisa diambil setelah dialog dengan para pelaku industri.

“Kita masih punya waktu. Jadi, sekarang kita akan evaluasi dan identifikasi potensi kolaborasi apa yang bisa dilakukan. Minggu depan saya akan menerima laporan dan memutuskan mana yang bisa kami bantu. Kami ingin mendukung ekosistem ini semaksimal mungkin,” tutup Meutya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: