PKS Nyatakan Dukungan BPI Danantara Jalin Kerja Sama Strategis

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 22 Mei 2025 | 13:27 WIB
Anggota DPR Fraksi PKS Muhammad Kholid sampaikan dukungan kepada Dananntara jalin kerja sama strategis. (BeritaNasional/istimewa)
Anggota DPR Fraksi PKS Muhammad Kholid sampaikan dukungan kepada Dananntara jalin kerja sama strategis. (BeritaNasional/istimewa)

BeritaNasional.com -   Juru Bicara DPP PKS yang juga anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Kholid, menyampaikan dukungan terhadap upaya Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dalam menjalin kerja sama strategis, termasuk dengan investor asing. Hal ini guna memerkuat pembiayaan pembangunan nasional.

Namun ia mengingatkan setiap langkah investasi harus berpijak pada nilai Pancasila, konstitusi, dan komitmen terhadap kemanusiaan.

“Kami mendukung langkah BPI Danantara untuk membuka ruang kerja sama investasi asing yang profesional, terukur, dan berorientasi jangka panjang. Keterlibatan co-investor global memang penting untuk mendorong daya saing investasi nasional,” ujarnya, Kamis (22/5/2025).

Menurutnya kerja sama investasi bukan sekadar urusan ekonomi atau kalkulasi keuntungan. Pembangunan nasional harus berjalan selaras dengan nilai-nilai keadilan, integritas konstitusional, dan visi kemanusiaan yang diusung para pendiri bangsa.

“Investasi adalah instrumen pembangunan, bukan sekadar akumulasi profit. Karena itu, calon mitra strategis Danantara harus memiliki visi dan rekam jejak yang sejalan dengan misi kemanusiaan dan arah kebijakan luar negeri Indonesia,” tegasnya.

Terkait rencana kerja sama dengan BlackRock, salah satu perusahaan manajemen aset terbesar dunia asal Amerika Serikat, Kholid meminta BPI Danantara melakukan evaluasi menyeluruh atas latar belakang dan portofolio investasinya.

“Penting bagi Danantara untuk menelusuri secara objektif apakah BlackRock memiliki keterlibatan dalam pendanaan perusahaan yang berafiliasi dengan industri militer Israel yang terlibat dalam agresi militer di Gaza. Bila terbukti ada keterkaitan, maka rencana kerja sama tersebut harus dibatalkan,” terang dia. 

Kholid menyoroti perubahan lanskap geopolitik global. Sejumlah negara barat yang selama ini dekat dengan Israel kini mulai bersikap kritis dan mengevaluasi relasi ekonomi dengan entitas yang terlibat dalam pelanggaran HAM di Palestina.

“Tren global telah bergeser. Negara-negara Eropa kini tidak lagi diam. Mereka mulai mengambil sikap moral terhadap agresi militer di Gaza. Indonesia, sebagai negara Muslim terbesar di dunia, harus menjadi pelopor dalam perjuangan tegaknya keadilan global,” paparnya. 

Selain itu ia menekankan pentingnya konsistensi antara arah kebijakan luar negeri Indonesia dengan kebijakan investasi nasional, terutama dalam konteks dukungan Presiden Prabowo Subianto terhadap kemerdekaan Palestina.

“Presiden Prabowo telah bersuara tegas membela hak-hak rakyat Palestina dan mengecam Genosida yang dilakukan oleh zionis Israel di Gaza. Maka akan menjadi kontradiktif bila di saat yang sama, ada entitas lembaga investasi negara seperti Danantara yang berencana menjalin kerja sama dengan pihak yang diduga memiliki keterkaitan dengan industri militer Israel,” tukasnya.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: