Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana, 21 Mei 2025

BeritaNasional.com - Bencana hidrometeorologi masih mendominasi di sebagian besar wilayah Tanah Air. Menurut laporan harian yang dihimpun oleh tim Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam kurun waktu 24 jam terakhir, yang terhitung sejak 21 Mei 2025 pukul 07.00 WIB hingga 22 Mei 2025 pukul 07.00 WIB .
Hingga hari ini, sebanyak 42 kejadian bencana dilaporkan terjadi. Dari jumlah tersebut, 16 kejadian di antaranya tercatat sebagai kejadian menonjol dengan dampak signifikan terhadap masyarakat dan infrastruktur di berbagai wilayah.
1. Enam kejadian baru yang dilaporkan meliputi angin puting beliung di Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara yang berdampak pada 16 KK dan 16 unit rumah.
2. Banjir di Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, dengan 242 KK terdampak dan kondisi genangan air belum surut dengan tinggi muka air (TMA) antara 20 hingga 150 cm.
3. Di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, banjir yang belum surut dengan TMA 30–100 cm berdampak pada 152 KK, dan saat ini telah ditetapkan status Siaga Darurat. Penanganan darurat banjir terus diupayakan oleh OPD terkait mulai dari kaji cepat, penyelamatan warga terdampak dan pemenuhan kebutuhan dasarnya.
4. Kejadian puting beliung lainnya terjadi di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau dengan dampak sementara 18 KK/72 jiwa terdampak. Sementara itu, banjir di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat berdampak cukup besar dengan 1.894 KK/5.276 jiwa terdampak. Banjir tersebut kini telah surut, dan status darurat telah ditetapkan.
5. Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, tanah longsor telah berdampak pada 10 KK, 6 jiwa mengungsi, dan 10 rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat. Sebagian material longsor telah dibersihkan. Pemerintah daerah setempat telah memberikan dukungan bagi warga terdampak, mulai pemenuhan kebutuhan dasar, permakanan, logistik dan peralatan.
Selain kejadian baru, terdapat 10 kejadian yang merupakan pengkinian dari laporan sebelumnya.
1. Banjir di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara yang masih berlangsung dengan TMA 60–120 cm dan belum surut sampai hari ini.
2. Selanjutnya banjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, meski berangsur surut, namun masih berdampak pada 439 KK dengan 255 jiwa mengungsi. BNPB telah mengirim personel dari Kedeputian Penanganan Darurat untuk pendampingan.
3. Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Lamongan, Gresik, dan Demak, dengan status siaga darurat dan ketinggian air yang bervariasi antara 10–150 cm. Di Kabupaten Trenggalek, dua bencana terjadi secara bersamaan yaitu tanah longsor yang menyebabkan enam jiwa hilang dan banjir yang menewaskan satu jiwa. Penanganan masih berlangsung dengan dukungan dari BNPB.
4. Banjir di Kabupaten Karawang dan Blora juga berdampak signifikan dengan ribuan warga terdampak dan ratusan rumah tergenang. Status siaga darurat telah diberlakukan, dan pendampingan oleh BNPB masih dalam proses.
5. Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau masih terjadi, dengan total luas lahan terbakar sejak awal tahun hingga 21 Mei 2025 mencapai sekitar 106,08 hektar. Dalam perkembangan terakhir, terdapat penambahan area terbakar seluas 11 hektar. Seluruh satgas gabungan baik darat hingga udara terus mengupayakan pemadaman.
Menyikapi dari laporan prakiraan cuaca tersebut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah bersama BPBD dan OPD terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, khususnya di daerah rawan banjir dan longsor. Peninjauan ulang terhadap jalur evakuasi, kesiapan logistik, dan sarana prasarana darurat perlu dipastikan dalam kondisi siaga.
Sejalan dengan itu, masyarakat juga diminta waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi secara tiba-tiba, termasuk hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Hindari berteduh di bawah pohon besar saat hujan dan segera menjauh dari aliran sungai saat hujan deras.
Khusus para petugas lapangan, BNPB mengharap personel yang turun untuk melakukan pemantauan harian terhadap wilayah rawan, serta memperbarui data secara berkala untuk kebutuhan pengambilan keputusan cepat.
Kemudian untuk seluruh wilayah yang rawan karhutla diimbau untuk melakukan patroli terpadu dan pemadaman dini titik api, serta mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dengan cara apapun.
BNPB terus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk memastikan informasi cuaca dan risiko bencana dapat tersampaikan secara cepat dan akurat kepada masyarakat serta pemangku kepentingan di daerah.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GALERI | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu