BNPB Pamerkan Alat Penanggulangan Bencana Canggih di Pameran EDRR

BeritaNasional.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menampilkan berbagai peralatan canggih untuk menanggulangi bencana di pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) yang digelar di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, mulai Rabu hingga Jumat (15/8/2025). Pameran ini terbuka untuk umum dan berlangsung dari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan bahwa pameran ini bertujuan mendekatkan masyarakat dengan dunia penanggulangan bencana. 

"Biasanya, peralatan ini hanya bisa dilihat saat bencana terjadi. Dengan pameran ini, masyarakat bisa lebih mengenal dan memahami bagaimana kami bekerja, sekaligus meningkatkan ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana," ujarnya melalui siaran pers yang dikutip pada Kamis (14/8/2025).

Pameran ini menampilkan berbagai alat yang menarik perhatian, seperti robot pemadam api yang dapat dikendalikan dari jarak 100 meter. 

‘’Alat ini dirancang untuk memadamkan api tanpa membahayakan personel di lokasi, serta meminimalkan risiko terpapar panas dan asap,’’ paparnya.

Selain itu, kata Muhari, ada kendaraan modifikasi berbentuk tank yang mampu menyemprotkan air hingga 500 liter per detik. Dengan roda berupa rantai, kendaraan ini diharapkan dapat menerjang medan sulit di lokasi kebakaran hutan dan lahan. 

‘’BNPB juga memamerkan perlengkapan lengkap untuk Satuan Tugas (Satgas) darat, termasuk pompa jinjing, gergaji mesin, dan motor modifikasi untuk mengangkut peralatan,’’ tuturnya.

Untuk pemadaman dari udara, BNPB menyediakan maket pesawat operasi modifikasi cuaca (OMC) dan helikopter water bombing.

‘’Tak hanya itu, pameran ini juga menampilkan perahu polietilen dan perlengkapannya untuk evakuasi korban banjir. Maket infrastruktur penanganan pengungsi, seperti tenda, instalasi sanitasi, dan maket rumah tahan gempa jenis RIKSA, juga turut dipamerkan,’’ ujarnya.

Pameran ini juga menunjukkan bahwa penanggulangan bencana tidak hanya berhenti pada fase tanggap darurat.

BNPB juga fokus pada fase pascabencana, di mana para penyintas dilatih untuk bangkit kembali. Mereka didampingi untuk meningkatkan sosial ekonomi dengan cara membuat, mengemas, dan mempromosikan produk.