Masyarakat Merasakan Hasil Program Presiden Prabowo

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 30 Mei 2025 | 10:10 WIB
Kantor Komunikasi Kepresidenan bersama Gempita menggelar acara Public Hearing 'Public Diplomacy: Negeri Beri Bukti, Masyarakat Terima Hasil'. (Foto/PCO)
Kantor Komunikasi Kepresidenan bersama Gempita menggelar acara Public Hearing 'Public Diplomacy: Negeri Beri Bukti, Masyarakat Terima Hasil'. (Foto/PCO)

BeritaNasional.com - Program Presiden Prabowo Subianto mulai terasa manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat. Memasuki masa enam bulan usia pemerintahan, Presiden sudah mengimplementasikan banyak program, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), Kredit Usaha Rakyat (KUR), bantuan sosial, revitalisasi sekolah, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, dan program swasembada pangan.

Hasil positif dari pelaksanaan Program Presiden Prabowo bukan klaim belaka, namun disampaikan para penerima manfaat dalam forum Public Hearing bertajuk “Public Diplomacy: Negara Beri Bukti, Masyarakat Terima Hasil” di Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Forum ini menghadirkan anggota Kabinet Merah Putih yang bertanggung jawab atas program dan para penerima manfaat program dari berbagai latar belakang, seperti petani, buruh, siswa sekolah, penyandang disabilitas, hingga lansia.

Wildan, petani dari Kabupaten Kuningan menyampaikan, petani memang mengharapkan dan mendukung program Presiden Prabowo untuk swasembada pangan. “Sangat puas sekali, pada saat panen kemarin sebagai anggota kelompok petani. Manfaatnya sangat dirasakan oleh petani,” katanya.

Poppy, penerima manfaat Program Keluarga Harapan menyampaikan, program ini sangat membantu meringankan beban keluarganya. “Keluarga saya sangat merasakan manfaat dari PKH.” Ada juga Yenri Neti yang merasakan manfaat program CKG. “Karena Program CKG, penyakit saya jadi terdeteksi semua. Prosesnya cepat dan sangat membantu,” ujar Yenri.

Hal senada juga disampaikan dua penerima manfaat Program KIP Kuliah, Annisa Febriana dan Indah Trifilia. Keduanya asal Banyumas. Annisa mengaku mendapatkan bantuan pendidikan PIP sejak SD hingga SMK. Ia merasa pemerintah memfasilitasi keinginannya untuk terus sekolah. “Saya berkomitmen untuk aktif kuliah, ternyata ada Program KIP Kuliah,” kata Annisa.

“Untuk saya, beasiswa KIP dan PIP seperti menemukan emas, karena saya berlatar belakang keluarga kurang mampu. Terima kasih untuk pemerintah yang sudah memberikan peluang untuk saya dan teman-teman sehingga bisa berkuliah,” tambah Indah.

Nana, wali murid, menceritakan kesannya terhadap Program MBG. Menurut dia, MBG mendorong anaknya menyukai makanan bergizi dan sayuran.

“Anak saya jadi lebih semangat ke sekolah karena antusias dengan menu MBG. Anak saya jadi suka sayur,” ujar Nana.

Angel Nadea, akuntan, terharu bisa bekerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG. Menurutnya, ini pengalaman yang tak ternilai. “Setiap hari banyak ucapan terima kasih dari berbagai pihak untuk MBG. Setiap saya memberikan gaji, ada aura bahagia dari para pekerja di SPPG,” kata Angel.

Penerima Program KUR juga menyampaikan testimoninya. Irianti, pedagang keong sawah, mengaku mendapatkan KUR sebesar Rp150 juta. Bantuan itu ia memanfaatkan untuk merenovasi tempat usaha.

“Tadinya tempat usaha saya tidak layak, sekarang menjadi layak. Untuk mengajukan sertifikat halal, saya harus punya dapur sendiri dan sekarang saya sudah punya dapur sendiri. Alhamdulillah usaha saya semakin meningkat,” kata Irianti.

Setelah mendengar testimoni masyarakat, anggota Kabinet Merah Putih yang bertanggung jawab terhadap program mendapat kesempatan menanggapi. Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, Presiden Prabowo membuat Program CKG agar potensi penyakit bisa dideteksi sejak dini. Harapannya, potensi itu tidak menjadi penyakit berbahaya seperti jantung dan stroke.

“CKG sudah mulai sejak 10 Februari. Sampai saat ini sudah 6,9 juta yang ikut CKG tanpa biaya alias gratis,” kata Dante.

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyampaikan, penyaluran KUR sudah mencapai Rp107 triliun atau 36% dari target Rp300 miliar pada 2025. Menurutnya, ke depan, pemerintah tidak hanya akan fokus pada kuantitas, tapi bagaimana meningkatkan kualitas pendistribusian KUR.

“Kalau kita evaluasi, maka kita buat program pembinaan sesuai kebutuhan pelaku KUR. Ada yang butuh renovasi, akses pasar, dan sebagainya,” kata Maman.

Dari sektor pertanian, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan, pemerintahan Prabowo menggenjot mekanisasi, sehingga proses tanam, panen, sampai pengolahan hasil pertanian bisa lebih cepat. Jadi, dalam setahun, petani bisa lebih sering panen.

“Dengan mesin, proses menanam bisa selesai dalam satu jam. Kami berupaya memenuhi peralatan pertanian, ketersediaan dan distribusi pupuk, dan menyerap Harga Gabah Kering Rp6.500. Di pemerintahan Pak Prabowo kita sat set membela petani,” ujar Sudaryono.

Pejabat Kurang Tidur Karena Bekerja Keras

Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, melalui Forum Public Hearing, PCO ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa pemerintah sudah bekerja keras melaksanakan janji kampanye. Kerja pemerintah tidak lagi cepat tapi ngebut. Baru enam bulan, tapi pemerintah mengerjakan banyak program untuk masyarakat.

“Saya rasa Bang Jabo (Wamensos Agus Jabo) kelihatan kurang tidur, karena kerja terus. Mas Dar (Sudaryono) juga kurang tidur. Prof Dante (Wamenkes) kerjanya luar biasa. Kami sekadar memfasilitasi. Hari ini, penerima manfaat ketemu dengan para pembuat kebijakan,” kata Hasan.

Menurut Hasan, dari forum ini ada umpan balik. Kalau ada yang masih kurang bisa diperbaiki. 

“Kita bikin terang semua. Disampaikan secara jujur dan apa adanya. Karena kami juga terbuka dengan kritik,” ujar Hasan.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: