Rajin Makan Jeruk Bisa Turunkan Risiko Depresi

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Sabtu, 31 Mei 2025 | 11:00 WIB
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Depresi merupakan persoalan kejiwaan serius yang butuh penanganan dan perhatian serius. 

Depresi bukan sekadar perasaan sedih atau lelah yang datang hanya sesaat, tetapi gangguan mental yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara drastis.

Jika tidak ditangani, depresi dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, mulai dari menurunnya produktivitas, putus asa, pikiran yang berlebihan, gangguan hubungan sosial, hingga risiko penyakit kronis dan bahkan tindakan bunuh diri.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan dan mencari cara efektif untuk mengurangi risiko depresi sebelum menjadi kondisi yang lebih parah.

Melansir Antara, Jumat (30/5/2025) salah satu cara yang kini banyak diteliti adalah melalui pola makan sehat, termasuk konsumsi buah-buahan salah satunya jeruk. 

Dari penelitian Raaj Mehta, dokter dan instruktur di Harvard Medical School mengonsumsi satu jeruk ukuran sedang dapat mengurangi risiko depresi hingga 20%.

Jeruk merupakan buah yang terkenal dengan cita rasanya yang segar, manis alami, serta kaya kandungan vitamin C. Kebiasaan mengonsumsi jeruk secara rutin dikaitkan dengan manfaat positif bagi kesehatan mental.

Namun, hubungan antara konsumsi jeruk dan kesehatan mental juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan usus. Saat seseorang mengonsumsi jeruk, buah ini mendukung perkembangan bakteri baik dalam usus, khususnya bakteri Faecalibacterium prausnitzii (F prausnitzii)

Usus memiliki hubungan kuat dengan otak. Usus merupakan tempat hidup berbagai bakteri, dan di antaranya terdapat bakteri yang memiliki pengaruh langsung terhadap fungsi otak dan kesehatan mental.

Salah satu bakteri baik, Faecalibacterium prausnitzii (F prausnitzii) memiliki sifat antiperadangan. Jika bakteri ini dalam jumlah yang banyak, dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh dan mendukung kesehatan otak.

Selain itu, seseorang yang memiliki jumlah bakteri F prausnitzii lebih tinggi dalam ususnya, risiko depresi dapat menurun.

Hal tersebut disebabkan bakteri baik ini juga memiliki pengaruh dalam produksi neurotransmiter, seperti serotonin dan dopamin, yang berfungsi sebagai pengatur suasana hati.

Kemudian, neurotransmiter ini sebenarnya dihasilkan di usus, bukan hanya di otak. Saat F. prausnitzii berkembang dengan baik, proses ini dapat membantu meningkatkan produksi serotonin dan dopamin, sehingga berdampak positif pada keseimbangan mental dan menurunkan tingkat depresi seseorang.

Namun, perlu diketahui konsumsi jeruk hanya dapat mencegah dan mengurangi tingkat risiko depresi, bukan sebagai obat pengganti depresi. (Antara)

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: