Gibran Sebut Pengembangan Ekonomi Syariah Kunci Wujudkan Indonesia Maju

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 07 Juni 2025 | 20:00 WIB
Wakil Presiden Gibran Rakabuming saat hadir dalam acara penutupan Muktamar ke-15 Persatuan Ummat Islam, Kamis (15/4/2025). (Foto/Setkab)
Wakil Presiden Gibran Rakabuming saat hadir dalam acara penutupan Muktamar ke-15 Persatuan Ummat Islam, Kamis (15/4/2025). (Foto/Setkab)

BeritaNasional.com - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa pengembangan ekonomi syariah merupakan salah satu langkah strategis untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara besar dan maju.

"Sebanyak 15 dari 30 perusahaan produksi halal terkemuka dunia berasal dari Indonesia. Ini menunjukkan potensi besar kita dalam industri halal," kata Gibran yang dikutip dari video yang diunggah di akun YouTube Gibran Rakabuming, Jumat (6/6/2025).

Menurut Gibran, sebagai negara besar, Indonesia memiliki cita-cita untuk menjadi negara maju, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia.

"Ini bukan angan semata, tapi sebuah tujuan yang ingin kita raih bersama dan Indonesia mempunyai peluang yang sangat besar untuk menggapai itu semua. Bagaimana caranya? Melalui pengembangan ekonomi syariah salah satunya," ucap Gibran.

Wapres menilai, sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki pasar yang kuat. Namun, hal itu perlu didukung oleh kemandirian ekonomi dan industri halal yang mencakup keuangan syariah, makanan dan minuman halal, fesyen Muslim, kosmetik halal, wisata ramah Muslim, serta konten Islami.

Gibran menuturkan, pada 2024, Indonesia berhasil menempati posisi tiga besar dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI) dengan ekspor produk halal yang terus tumbuh rata-rata 7 persen dalam enam tahun terakhir.

Meski memiliki potensi besar dalam industri halal, Wapres mengungkapkan Indonesia belum menjadi pemain utama dalam rantai pasok halal global, masih berada di peringkat delapan sebagai eksporter produk halal. 

Ia menyoroti bahwa beberapa negara dengan populasi muslim yang lebih kecil justru mampu memimpin pasar halal dunia.

Hal ini menunjukkan bahwa industri halal tidak hanya diminati oleh negara-negara muslim, tetapi juga menjadi daya tarik global seiring dengan tren gaya hidup halal dan halal branding yang semakin meluas.

"Artinya, sektor ini bukan hanya dilirik oleh negara muslim saja, tapi oleh negara-negara lain di dunia sebagai salah satu sektor yang memiliki daya tarik tinggi," tandasnya.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: