Indonesia Gandeng Turki untuk 48 Jet KAAN Gen-5, Kemhan Pastikan Transfer Teknologi

BeritaNasional.com - Kerjasama MoU İndonesia dengan Turki perihal rencana pembelian 48 unit pesawat jet tempur KAAN generasi 5 tengah menyita perhatian. Karena proyek itu digadang-gadang akan menjadi pembelian besar alutsista pertanahanan.

Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemhan), Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas menilai, MoU ini adalah angin segar untuk menjalin kerjasama antara İndonesia dengan Turki  

“Untuk saat ini kita berharap yang terbaik jumlah yang sesuai dengan kebutuhan kita. Dan tentunya yang kita lihat adalah peluang untuk kerjasama,” kata Frega kepada awak media, Jumat (13/6/2025).

Sebab, Frega memandang apabila kerjasama ini telah tertuang dalam kontrak. Kemungkinan besar, Indonesia akan dipercaya untuk mendapatkan alih teknologi dari pesawat tempur yang telah dibekali mode siluman.

“Karena ketika ada kepercayaan antara dua negara, apalagi yang ditawarkan kan adalah generasi ke-5. Dimana ada proses alih teknologi di situ dan saat ini Presiden Prabowo juga punya hubungan yang baik dengan presiden erdogan, tentunya Ini menjadi sebuah nilai tambah,” tutur Frega.

Terlebih kerjasama dengan Turki cukup baik, karena İndonesia juga turut menjadi produsen untuk alutsista medium tank. Sehingga, kerjasama ini bisa menjadi awal untuk pengembangan industri pertahanan dua negara.

“Ini prosesnya tidak mudah, panjang, waktunya bisa 5-10 tahun bahkan lebih. Tapi kita berharap dengan adanya MOU itu nantinya akan ada tindak lanjut yang nantinya bisa membawa manfaat untuk Indonesia,” tutur dia..

“Apalagi dari pengembangan industri pertahanan, kita berharap menjadi pertahanan teknologi, bisa menggerakkan industri pertahanan kita dan bahkan nantinya ke depan kita juga bisa punya kemandirian sama seperti dulu,” tambahnya.

Sekadar informasi, pesawat KAAN generasi ke-5 merupakan produk dari Turkish Aerospace Industries dengan kemampuan siluman, daya manuver tinggi, supercruise, low radar visibility, adaptable avionic architecture, enhanced situational awareness, precision targeting, dan interoperabilitas.

Pesawat ini memiliki spesifikasinya untuk kecepatan maksimum sampai 1,8 Mach, dan service ceiling hingga 55.000 kaki, G Limits +9g/-3,5g, internal weapons bays, kemampuan supercruise, reduced radar signature, multi-mission profile, kemampuan pertempuran udara (air-to-air combat), dan kemampuan pertempuran udara ke darat.