Pembudidaya Ikan Mas Koki Keluhkan Dampak Cuaca Ekstrem

Oleh: Oke Atmaja
Sabtu, 14 Juni 2025 | 16:47 WIB
Pembudidaya ikan Mas Koki (Goldfish) saat menggecek kondisi ikan di area pembudidayaan Goldfish Farm, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (14/6/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja) Pembudidaya ikan Mas Koki (Goldfish) saat menggecek kondisi ikan di area pembudidayaan Goldfish Farm, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (14/6/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja) Pembudidaya ikan Mas Koki (Goldfish) saat menggecek kondisi ikan di area pembudidayaan Goldfish Farm, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (14/6/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja) Pembudidaya ikan Mas Koki (Goldfish) saat menggecek kondisi ikan di area pembudidayaan Goldfish Farm, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (14/6/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja) Pembudidaya ikan Mas Koki (Goldfish) saat menggecek kondisi ikan di area pembudidayaan Goldfish Farm, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (14/6/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja) Pembudidaya ikan Mas Koki (Goldfish) saat menggecek kondisi ikan di area pembudidayaan Goldfish Farm, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (14/6/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)
Pembudidaya ikan Mas Koki (Goldfish) saat menggecek kondisi ikan di area pembudidayaan Goldfish Farm, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (14/6/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Pembudidaya ikan Mas Koki (Goldfish) saat menggecek kondisi ikan di area pembudidayaan Goldfish Farm, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (14/6/2025). Musim pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau memengaruhi suhu air kolam yang tidak stabil sehingga ikan menjadi stres dan memicu pertumbuhan bakteri. Renza lohardjo (51) pemilik budidaya ikan mas koki menggaku ikan yang di peliharanya banyak yang mati, dalam satu bulan sudah 200 ekor dengan kerugian Rp. 400 juta akibat perubahan cuaca.Renza beternak ikan mas koki sekitar 6 tahun lalu dengan nilai jual ekspor ke sejumlah negara seperti Australia, Peru, Vietnam, Malaysia, Singapura, Jerman.(Beritanasional.com/Oke Atmaja)sinpo

Editor: Oke Atmaja
Komentar: