Cerita Jemaah Haji Asal Depok Transit di Medan karena Saudia Airlines Dapat Ancaman Bom, Ada Oleh-oleh Tak Terduga

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 19 Juni 2025 | 14:30 WIB
Jemaah haji asal Depok Tahani bersama suaminya, Fahrurozi. (Foto/Kemenag)
Jemaah haji asal Depok Tahani bersama suaminya, Fahrurozi. (Foto/Kemenag)

BeritaNasional.com - Perjalanan pulang ibadah haji tak selalu berjalan sesuai rencana. Pengalaman tak terduga dialami oleh jemaah asal Depok bernama Tahani yang tergabung dalam Kloter JKS-12. 

Seharusnya, mereka langsung kembali ke Jakarta, tetapi justru mampir atau transit di Medan, Sumatera Utara, akibat adanya ancaman bom.

“Alhamdulillah kami semua baik-baik saja. Bahkan bisa dibilang berakhir bahagia. Kami pulang lewat Medan dan bisa bawa oleh-oleh bolu Meranti untuk keluarga,” ujar Tahani, jemaah Kloter JKS-12, yang dikutip dari laman Kemenag pada Rabu (18/6/2025).

Tahani dan rombongannya terbang dengan Saudia Airlines nomor penerbangan SV 5275 dari Jeddah. Namun, Selasa (17/6/2025) pagi, pihak maskapai menerima email ancaman bom yang ditujukan ke Bandara Jeddah dan Soekarno-Hatta. 

Situasi ini langsung direspons dengan prosedur keamanan ketat. Pesawat yang mengangkut 442 jemaah JKS-12 kemudian dialihkan ke Bandara Kualanamu, Medan, untuk evakuasi dan pemeriksaan menyeluruh.

“Ancaman ini berasal dari pihak eksternal, bukan dari jemaah. Tapi protokol keamanan tetap harus dijalankan. Semua barang dan pesawat kami periksa ulang,” jelas Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief.

Setelah pemeriksaan, tidak ditemukan benda mencurigakan. Namun, demi kehati-hatian, jemaah diinapkan di tiga hotel sekitar bandara, didampingi oleh petugas hingga penerbangan lanjutan ke Jakarta keesokan harinya.

Tahani bersama suaminya, Fahrurozi, mengapresiasi kesiapan serta koordinasi antarlembaga dalam menangani insiden ini. 

“Kami merasa sangat diperhatikan. Dari kesehatan, keamanan, sampai logistik selama di Medan. Semua berjalan rapi dan manusiawi,” tutur Tahani.

Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian Agama, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, otoritas bandara, dan seluruh petugas lapangan yang terlibat. 

“Kami jadi tenang, keluarga di Depok juga tidak panik karena komunikasi lancar,” imbuhnya.

Oleh-oleh Tak Terduga

Meskipun harus menunda kepulangan satu hari, para jemaah JKS-12 justru merasa mendapat pengalaman tambahan yang tak terlupakan. 

“Banyak dari kami belum pernah ke Medan. Jadi ini seperti bonus setelah haji,” kata Fahrurozi.

Tak ayal, bolu Meranti pun menjadi buah tangan wajib yang menyertai kepulangan mereka, menambah cerita unik dari perjalanan suci yang penuh makna. Meski diawali dengan ujian, perjalanan ibadah ini ditutup dengan rasa syukur yang mendalam.

"Kami sudah diberikan pelayanan yang luar biasa dalam perjalanan haji ini. Saya mengucapkan terima kasih perjalanan haji ini berakhir bahagia," ucap Tahani sambil mengurai senyum.

Bagi mereka, oleh-oleh terbaik bukan hanya yang bisa dibawa pulang, tetapi juga cerita tentang iman, kesabaran, dan kebahagiaan yang datang di luar rencana.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: