Kemenag Janji Kooperatif Jika Dipanggil KPK Terkait Dugaan Korupsi Haji 2024

Oleh: Panji Septo R
Minggu, 22 Juni 2025 | 11:35 WIB
Umat Islam laksanakan ibadah haji. (BeritaNasional/dok Kemenag)
Umat Islam laksanakan ibadah haji. (BeritaNasional/dok Kemenag)

BeritaNasional.com - Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan siap bersikap kooperatif dan memberikan penjelasan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penyelidikan dugaan korupsi pelaksanaan haji 2024.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag, Hilman Latief, mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum dapat memberikan tanggapan resmi mengenai perkara tersebut.

“Nanti bila ada panggilan, PHU Kemenag tentu akan sangat kooperatif memberikan penjelasan-penjelasan yang diperlukan,” ujar Hilman kepada wartawan, dikutip Minggu (22/6/2025).

Sebelumnya, KPK menyebut bahwa perkara ini belum masuk ke tahap penyidikan. Karena itu, kasus yang sempat ramai pada tahun lalu tersebut belum bisa diungkap secara rinci saat ini.

"Sejauh penanganan perkara belum pada tahap penyidikan, kami belum bisa menyampaikan rincian informasi terkait perkara tersebut," ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo.

Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, membenarkan bahwa lembaganya tengah menyelidiki kasus dugaan korupsi yang diduga menyeret mantan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

"Ya, benar (KPK mengusut kasus dugaan korupsi kuota haji 2024). Sepertinya masih dalam tahap penyelidikan (lidik)," ujar Asep.

Kasus ini bermula dari temuan Panitia Khusus (Pansus) Angket Pengawasan Haji DPR RI. Saat itu, Pansus menemukan adanya dugaan pengalihan kuota haji reguler ke haji khusus hingga sebesar 50 persen.

Menindaklanjuti temuan tersebut, DPR RI telah berupaya memanggil Yaqut untuk meminta klarifikasi. Situasi ini juga memicu reaksi keras dari publik hingga akhirnya berujung pada pelaporan ke KPK pada Juli 2024.

Setelah menerima laporan, KPK menyatakan akan melakukan penelaahan. Namun hingga hampir setahun kemudian, belum ada perkembangan yang signifikan hingga belakangan ini muncul kembali ke permukaan dan mulai diusut.sinpo

Editor: Imant. Kurniadi
Komentar: