Presiden Iran: Hak Negara Tak Bisa Dihapus Lewat Perang dan Ancaman

BeritaNasional.com - Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menegaskan bahwa hak-hak yang dimiliki oleh suatu negara berdasarkan hukum internasional tidak bisa dihapuskan hanya karena tekanan, ancaman, atau perang.
Pernyataan itu disampaikannya saat berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada Sabtu (21/6/2025), seperti dilaporkan oleh media pemerintah Iran, Press TV.
Pezeshkian menyatakan bahwa Iran terbuka untuk berdialog dan bekerja sama dengan negara-negara lain guna membangun kepercayaan internasional terkait program nuklirnya yang disebut-sebut bersifat damai.
Namun, ia juga menegaskan bahwa Teheran tidak akan pernah menerima tuntutan apa pun untuk menghentikan proses pengayaan uranium.
“Respons kami terhadap agresi rezim Zionis akan jauh lebih keras dan tegas,” ujar Pezeshkian.
Ia menambahkan bahwa Iran siap untuk berunding, tetapi hanya dalam kerangka yang menghormati hak-hak yang diakui secara hukum internasional.
Ketegangan memuncak sejak 13 Juni lalu, setelah Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah titik penting di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir. Serangan tersebut dibalas Iran dengan rentetan serangan rudal ke wilayah Israel.
Menurut otoritas Israel, sedikitnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan dari Iran.
Sementara itu, data dari Kementerian Kesehatan Iran mencatat korban yang jauh lebih besar: 430 orang meninggal dunia dan lebih dari 3.500 orang mengalami luka akibat serangan udara Israel ke wilayah Iran.
PENDIDIKAN | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 23 jam yang lalu