Pelemahan Rupiah Dipengaruhi Pernyataan Trump tentang Iran

BeritaNasional.com - Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi dampak pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa AS ikut menyerang situs nuklir Iran.
Hal ini tergambar dari nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin pagi di Jakarta melemah sebesar 58 poin atau 0,35% menjadi Rp16.455 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.397 per dolar AS.
Begitu pula dengan indeks dolar AS yang terlihat menguat pagi ini ke level 99 dari sebelumnya di kisaran 98.
“Ikut campurnya AS membuka peluang sekutu Iran masuk membantu Iran dan terjadi eskalasi perang yang lebih besar,” ujarnya di Jakarta.
Melansir Antara, Senin (23/6/2025) Trump menyatakan AS telah menyelesaikan serangan yang sangat sukse terhadap tiga titik fasilitas nuklir di Iran, Sabtu (21/6/2025). Semua pesawat AS disebut telah keluar dari ruang udara Iran, di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Serangan tersebut dilancarkan setelah Israel dilaporkan meminta AS terlibat dalam serangan udara yang sudah dilakukannya duluan terhadap sejumlah titik di Iran.
Israel juga telah menyerang beberapa fasilitas yang terkait dengan program pengembangan nuklir Tehran sebelumnya.
Keterlibatan AS dalam agresi Israel terhadap Iran, menentang peringatan Tehran supaya AS tidak ikut campur, diperkirakan akan menyebabkan pemburukan eskalasi yang tak terhindarkan di kawasan.
Serangan tersebut membuka kemungkinan serangan balasan Iran ditujukan kepada sejumlah pangkalan militer AS yang terletak di berbagai daerah di kawasan Timur Tengah.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei menyatakan dalam pesan videonya baru-baru ini bahwa keterlibatan AS dalam konflik dengan Israel akan menimbulkan konsekuensi yang sangat berat.
“Pelaku pasar mengkhawatirkan hal tersebut (keterlibatan AS menyerang Iran), sehingga masuk ke aset aman dolar AS,” kata Ariston.
Berdasarkan faktor tersebut, kurs rupiah diperkirakan melemah ke arah Rp16.500 per dolar AS dengan potensi support di sekitar Rp16.300 hari ini. (Antara)
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 23 jam yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu