Tipu Nasabah, WN Malaysia Sebar SMS Palsu dan Catut Bank Ternama di Indonesia

Oleh: Bachtiarudin Alam
Selasa, 24 Juni 2025 | 16:40 WIB
Polisi menangkap WN Malaysia pelaku penipuan dengan mencatut nama bank di Indonesia. (Foto/Istimewa)
Polisi menangkap WN Malaysia pelaku penipuan dengan mencatut nama bank di Indonesia. (Foto/Istimewa)

BeritaNasional.com - Kejahatan dunia siber semakin berkembang. Terbaru, Polda Metro Jaya berhasil mengungkap tindak pidana warga negara (WN) asal Malaysia yang kedapatan menyebar pesan singkat mencatut bank ternama di İndonesia.

Dari pesan singkat seolah-olah resmi ini, para tersangka melampirkan link phising untuk menjadi alat mengambil data pribadi milik nasabah yang diarahkan dalam sebuah website palsu.

“Pengungkapan kasus illegal access dan pemalsuan dokumen elektronik dengan modus SMS blasting, SMS blasting palsu atau fake SMS yang mengatasnamakan beberapa bank swasta, dan tidak menutup kemungkinan beberapa bank BUMN Indonesia,” kata Kasubdit Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak saat jumpa pers pada Selasa (24/6/2025).

Kejahatan ini dilakukan oleh dua tersangka inisial OKH (53) dan CY (29) WN Malaysia yang bekerja atas arahan dari buronan inisial LW (35) untuk menyebar pesan palsu ke para nasabah.

Dari aksinya ini, terdapat satu korban berinisial AEF yang termakan tipuan pesan SMS palsu mencatut Bank BCA. Dia termakan oleh penipuan dari komplotan ini. Korban mengalami kerugian Rp 100 juta.

“Blasting SMS berupa pesan teks yang berisi informasi terkait masa berlaku poin bank yang akan habis dan disisipkan link phising yang seolah-olah dari bank. Jika link phising tersebut diklik oleh penerimanya, maka rekening bank milik si penerima SMS akan dikuasai yang nantinya isi tabungannya akan dikuras oleh tersangka,” imbuhnya.

Peretasan SMS seolah-olah resmi dari pihak perbankan ini dilakukan para tersangka dengan memakai cara fake BTS. Dengan metode traveling, mereka akan berkeliling ke lokasi yang ramai seperti Bundaran Hotel İndonesia (HI) untuk meretas sinyal para korban.

Cara peretasan ini dilakukan pelaku bermodalkan hardware antena, empat handphone, kartu perdana Indonesia, dan receiver novotel yang terpasang di sebuah mobil. Semua itu dijalankan terintegrasi dengan aplikasi yang dinamai super silver berbentuk apk bernama LGT. 

“Pelaku dengan menggunakan metode travelling, kemudian berusaha untuk menjaring korban sebagaimana modus-modus yang sudah kami sampaikan sebelumnya,” katanya.

Sementara itu, untuk pengejaran satu buron berinisial LW yang diduga sebagai otak dari sindikat ini, petugas masih berkoordinasi dengan Div Hubinter Polri untuk melakukan pengejaran police-to-police di Malaysia.

“Pembelajaran pada masyarakat sehingga diharapkan tidak terjadi lagi dan tidak ada lagi korban-korban dari kejahatan siber di kemudian harinya,” imbuhnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: