Robot Polisi Alami Kendala saat Atraksi HUT Bhayangkara, Apa Penyebabnya?

Oleh: Bachtiarudin Alam
Selasa, 01 Juli 2025 | 15:39 WIB
Polri Kenalkan 25 Robot Humanoid dan K9 di HUT ke-79 Bhayangkara. (Foto/Humas Polri)
Polri Kenalkan 25 Robot Humanoid dan K9 di HUT ke-79 Bhayangkara. (Foto/Humas Polri)

BeritaNasional.com -  Kehadiran Robot Polisi (Ropi) saat Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 cukup menyita perhatian. Terlebih, saat mereka tampil dengan atraksi hingga parade defile di hadapan Presiden Prabowo Subianto.

Pantauan beritanasional.com, selama atraksi, secara garis besar, Ropi berjalan lancar. Namun, sempat ada momen di mana Robot Dog I-K9 terjengkang dan jatuh saat diturunkan dengan drone untuk mendeteksi simulasi bom di sebuah mobil box.

Meski begitu, operator yang merupakan anggota kepolisian langsung membangunkan robot tersebut untuk kembali bertugas mendeteksi bahan berbahaya di dalam mobil box tersebut.

Malfungsi juga terjadi saat defile robot tank yang sempat melintas di hadapan Presiden Prabowo. Beberapa robot tank berjalan lancar di awal, namun di tengah jalan ada yang tidak bergerak dan terpaksa harus diangkut oleh petugas.

Termasuk juga momen saat robot tank yang sedang berbaris terlihat oleng. Beruntung, operator berhasil mengendalikan robot dan membuatnya kembali masuk ke barisan dengan lancar.

Direktur Utama PT SARI Teknologi, Yohanes Kurnia Widjaja, menjelaskan alasan dari malfungsi robot-robot tersebut. Pertama, untuk Robot Dog I-K9 yang jatuh dan robot tank yang oleng, kemungkinan besar disebabkan oleh kendala sinyal.

“Ada jammer (pengacak sinyal) di lokasi. Iya, itu mengganggu sinyal untuk kontrol robotnya,” kata Yohanes saat ditemui awak media setelah acara, Selasa (1/7/2025).

Sementara untuk robot tank yang sempat berhenti, Yohanes menyebut bahwa robot tersebut kehabisan baterai. Sehingga, saat dijalankan petugas, robot tersebut terhenti di tengah jalan.

“Nah, yang Gagana itu dikarenakan baterai. Baterainya itu belum terisi penuh,” sebutnya.

Meski demikian, Yohanes menjelaskan bahwa hambatan tersebut sebenarnya sudah diantisipasi oleh operator, yang telah dilatih untuk mengendalikan robot-robot tersebut.

Namun, kondisi di lapangan yang tak terduga, dengan berbagai tantangan, masih memungkinkan terjadinya hambatan saat pengoperasian robot menggunakan remote.

“Di lapangan banyak hambatan. Pertama, frekuensi. Kedua, jalan yang tidak rata. Ketiga, arah detak langkah robot. Jadi, bukan hanya masalah remote saja,” jelasnya.

“Operator pun berusaha menyesuaikan dengan kondisi lapangan. Itu terus-menerus. Latihan sudah dilakukan sejak sebulan lalu. Setiap hari, programnya diulang jalan.” pungkasnya.sinpo

Editor: Imant. Kurniadi
Komentar: