Wamenag: Masjid Adalah Fondasi Peradaban dan Kekuatan Umat

BeritaNasional.com - Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi'i menegaskan peran penting masjid dalam sejarah Islam. Menurutnya, masjid adalah fondasi peradaban.
“Dari masjid inilah pembinaan umat dilakukan secara menyeluruh, melahirkan Piagam Madinah yang menjadi dasar kehidupan masyarakat majemuk yang harmonis dan sejahtera. Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi pusat pembinaan umat. Dari sanalah lahir keharmonisan dan tatanan masyarakat yang tunduk pada aturan Sang Pencipta,” ujar Romo dikutip dari laman Kemenag RI, Selasa (8/7/2025).
Mengutip disertasinya yang mengkaji Masjid sebagai Modal Sosial Dalam Perspektif Al-Qur’an, Wamenag menyebut bahwa masjid telah lama menjadi ruang sosial yang mempersatukan umat. Di dalamnya ada kepercayaan (trust), keterhubungan, solidaritas, dan kepemimpinan yang tumbuh secara alami. Ini menjadikan masjid tempat paling efektif dalam membangun komunitas dan membina umat.
“Masjid menyatukan umat tanpa perlu dana APBN. Kita punya zakat, wakaf, infaq, dan berbagai instrumen keuangan syariah yang bisa dikelola secara produktif dari dan untuk umat,” jelasnya.
Dia menekankan pentingnya mengembalikan pengelolaan dana umat ke basis masjid. Ia bahkan mendorong ide besar seperti mendirikan bank syariah berbasis masjid atau Baitul Mal Masjid untuk mendukung aktivitas ibadah, termasuk haji dan umrah, tanpa bergantung pada lembaga konvensional.
Kemudian, Romo juga mengingatkan sejarah peran masjid dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dari Resolusi Jihad yang digelorakan para ulama, hingga pengesahan dasar negara yang turut dipengaruhi para tokoh masjid.
“Jangan lupakan bahwa kemerdekaan kita direbut dengan takbir ‘Allahu Akbar’ dari masjid. Nilai-nilai kebangsaan seperti Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945 sudah final bagi umat Islam dan telah disemaikan dari masjid,” tegasnya.
Romo Syafii menyebut masjid sebagai institusi yang turut menjaga keutuhan NKRI, termasuk ketika usulan penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta dilakukan demi persatuan bangsa disepakati oleh tokoh-tokoh masjid.
Wamenag mengajak para pengurus masjid untuk menjadikan masjid sebagai tempat yang benar-benar relevan dengan kebutuhan hidup umat. Masjid harus mampu menjadi pusat pelayanan sosial, ekonomi, pendidikan, hingga pemberdayaan keluarga.
“Kalau masjid bisa memenuhi kebutuhan harian masyarakat, jangankan dihimbau, dilarang pun mereka tetap akan datang ke masjid,” pungkasnya.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu