Menteri Pendidikan Jamin Lulusan Sekolah Rakyat Tak Berbeda dengan Sekolah Biasa

Oleh: Ahda Bayhaqi
Kamis, 10 Juli 2025 | 12:55 WIB
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah  Abdul Mu'ti (Beritanasional/Bachtiar)
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti (Beritanasional/Bachtiar)

BeritaNasional.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menjelaskan kurikulum Sekolah Rakyat, sekolah khusus keluarga miskin dan miskin ekstrem berbeda dengan sekolah biasa. Abdul menjamin tidak ada masalah dengan lulusannya meski berbeda kurikulum dengan sekolah biasa.

"Oh tidak ada masalah, makanya pelatihan itu nanti menyesuaikan dengan kurikulum yang multi-entry, multi-exit itu. Bukan pelatihan yang sama dengan kurikulum di sekolah formal yang ada di sekolah-sekolah di luar sekolah rakyat," ujar Abdul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/7/2025).

Abdul menjelaskan, sistem multi-entry multi-exit membuat murid tidak harus masuk pada tahun ajaran yang sama dan tidak masuk pada kelas yang sama.

"Karena itu dia multi-entry, jadi setiap saat muridnya bisa bertambah dan mungkin multi-exit artinya apa? lulusnya mereka tidak bareng karena masuknya juga tidak sama," ujarnya.

Karena kurikulum yang khusus, guru sampai kepala sekolahnya juga dilatih secara khusus. Mereka dilatih oleh Kementerian Sosial lewat retret.

"Nah kemudian gurunya, kepala sekolahnya sudah dilatih oleh Kemensos, lewat model retreat begitu, kepala sekolahnya sudah retreat dan sudah selesai," ujar Abdul.

"Ya jadi kalau nanti ada pelatihan bagi guru ya tentu nanti fungsional saja seiring dengan waktu," jelasnya.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: