Uni Eropa Buka Opsi Balas Tarif Trump

BeritaNasional.com - Uni Eropa (UE) mendorong terbentuknya kerangka kerja kesepakatan perdagangan secara prinsip dengan Amerika Serikat (AS). Namun UE juga tetap mempertahankan opsi untuk melakukan tindakan pembalasan, demikian disampaikan beberapa pejabat UE.
"Kami berusaha menyusun kerangka kerja yang dapat diandalkan, yang darinya kami dapat terus membangun perdagangan bersama kami," kata Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen kepada Parlemen Eropa dalam sesi pleno di Strasbourg, Prancis.
Sambil menegaskan kembali komitmen UE terhadap prinsip-prinsipnya dan kesiapannya untuk menghadapi semua skenario. Namun Ursula Von Der Leyen mengungkapkan bahwa blok beranggotakan 27 negara itu lebih memilih penyelesaian yang dilakukan melalui negosiasi.
Seorang juru bicara (jubir) Komisi Eropa melontarkan hal senada dengan pernyataan Ursula. Ia menambahkan, bahwa kesepakatan secara prinsip dapat dicapai dalam beberapa hari mendatang.
"Kami bekerja keras untuk mendapatkan kesepakatan secara prinsip dengan AS, dan itulah yang menjadi fokus kami saat ini," ujar jubir tersebut.
Presiden AS Donald Trump mengatakan dirinya mungkin akan mengirim surat kepada UE dalam dua hari. "Sebuah surat berarti kesepakatan," katanya.
"Mereka memperlakukan kami dengan sangat buruk sampai baru-baru ini, dan kini mereka memperlakukan kami dengan sangat baik. Sebenarnya ini seperti dunia yang berbeda," ujar Trump.
Trump juga memperparah ketegangan perdagangan dengan mengancam akan memberlakukan tarif hingga 200 persen terhadap obat-obatan asing dan 50 persen untuk tembaga. Menurut data UE, produk medis dan farmasi serta obat-obatan telah menjadi salah satu ekspor utama blok ini ke AS selama dua tahun terakhir.
Kepala perdagangan UE, Maros Sefcovic, mengatakan kepada para anggota parlemen bahwa Brussel dan Washington telah membuat "kemajuan yang baik" pada teks pernyataan atau kesepakatan bersama secara prinsip.
"Saya berharap dapat mencapai kesimpulan yang memuaskan, bahkan mungkin dalam beberapa hari mendatang," ujar Sefcovic.
Namun, dia menekankan bahwa legislasi UE dan otonomi regulasi tetap menjadi "garis merah" dan "tidak dapat dinegosiasikan" dalam pembicaraan tersebut.
Sumber: Antara
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 23 jam yang lalu