Ada Demo Ojol di Monas Siang Ini, 1.632 Personel gabungan Disiagakan

Oleh: Bachtiarudin Alam
Senin, 21 Juli 2025 | 08:48 WIB
Ratusan pengemudi ojol melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/5/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)
Ratusan pengemudi ojol melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/5/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Pengemudi ojek online (ojol) kembali menggelar aksi demonstrasi di Jakarta. Demo kedua ini turut dinamakan 'Aksi Kebangkitan Jilid II Transportasi Online Nasional 217' pada Senin (21/7/2025).

Agar memastikan keamanan demi tersebut, 1.632 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek jajaran dikerahkan ke kawasan Silang Selatan Monas, Gambir Jakarta Pusat.

“Petugas akan melayani saudara-saudara kita dengan humanis dan profesional, namun tetap tegas dalam menjalankan tugas. Kami hadir untuk memastikan semuanya aman dan lancar,” tegas Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangannya.

Meski demikian, Susatyo tetap mengimbau agar aksi yang dilakukan tetap tertib dan santun. Dia meminta kepada para korlap untuk memastikan seluruh anggotanya tidak terprovokasi.

“Kami mohon kepada saudara-saudara yang akan berunjuk rasa agar menyampaikan pendapat dengan santun, tidak memprovokasi, dan tidak melawan petugas. Jangan membakar ban atau merusak fasilitas umum,” ujar Susatyo.

Secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono mengatakan demo ini adalah bentuk akumulasi kekecewaan para pengemudi online dan kurir online atas tidak tegas dan tidak responsifnya Kementerian Perhubungan.

"Semenjak tidak ada juga tindak lanjut konkret dari pemerintah yang mengatur regulasi transportasi online hingga sudah dua bulan berlalu semenjak para pengemudi transportasi online melakukan aksi damai demo besar ojol pada 20 Mei 2025 dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI," katanya.

Dia mengeklaim sekitar 50.000 akan ikut aksi. Kemudian, ada lima tuntutan yang mereka serukan dalam demo ini. Pertama, negara menghadirkan Undang-Undang Transportasi Online/PERPPU.

Kedua, biaya aplikasi 10 persen harga mati. Ketiga, regulasi tarif antaran barang dan makanan. Keempat, audit investigatif aplikator. Keempat, menghapus aceng, slot, double order, hemat, member-member dan lainnya dikembalikan semua menjadi driver reguler.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: