Prabowo Soroti Praktik Penggiling Curang, Minta Jaksa Agung dan Kapolri Usut

BeritaNasional.com - Presiden Prabowo Subianto, mengungkapkan adanya praktik-praktik curang dalam tata niaga beras yang menyebabkan kerugian besar bagi negara. Prabowo mengatakan bahwa dirinya mendapat laporan terkait pengusaha penggilingan padi yang meraup keuntungan fantastis hingga Rp2 triliun setiap musim panen.
“Saya dapat laporan, satu penggiling padi bisa untung sampai Rp2 triliun per bulan tiap panen. Begitu kita tertibkan dan keluarkan niat untuk intervensi, harga langsung naik, mereka langsung beli Rp6.500 per kilogram. Oke, berhasil,” ujar Prabowo dalam peluncuran Kopdes Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, Senin (27/5/2025).
Namun, menurutnya, permainan harga terus berlanjut. Presiden Prabowo menyebut ada pelaku usaha yang menjual beras biasa seolah-olah sebagai beras premium demi mendapatkan keuntungan lebih.
“Dapat laporan lagi, harga Rp6.500 itu sudah harga dasar. Tapi jualnya dimanipulasi lagi. Beras biasa dibungkus, dikasih stempel beras premium, dijual Rp5.000 di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Saudara-saudara, ini penipuan. Ini pidana,” tegasnya.
Presiden Prabowo pun meminta aparat penegak hukum untuk bertindak tegas. Ia meminta Jaksa Agung dan Kapolri untuk mengusut dan menindak para pelaku yang terlibat dalam praktik curang tersebut.
Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan bahwa praktik tersebut menimbulkan kerugian besar bagi perekonomian nasional.
“Saya dapat laporan, kerugian yang dialami ekonomi Indonesia, yang ditanggung bangsa dan rakyat Indonesia, mencapai Rp100 triliun setiap tahun. Menteri Keuangan kita setengah mati cari uang, setengah mati urus pajak dan bea cukai. Tapi kita rugi Rp100 triliun yang dinikmati hanya oleh 4 sampai 5 kelompok usaha,” katanya.
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 13 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 23 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
EKBIS | 10 jam yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu