Prabowo: Dunia Semakin Rumit, tapi Kita Menghadapinya dengan Tenang

BeritaNasional.com - Presiden Prabowo Subianto menyoroti semakin kompleksnya situasi geopolitik dunia saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna Ke-8 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/8/2025). 

Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa tantangan global yang dihadapi Indonesia saat ini jauh lebih rumit dibandingkan saat awal pemerintahannya yang dimulai pada 20 Oktober 2024.

“Waktu kita mulai pemerintahan kita, situasi geopolitik dan geoekonomi tidak serumit sekarang,” kata Prabowo dalam arahannya. 

Prabowo menjelaskan konflik bersenjata dan ketegangan politik meningkat tajam di berbagai kawasan dunia, dari Eropa sampai Asia Tenggara.

Prabowo menyampaikan keprihatinan mendalam atas banyaknya konflik yang memakan korban sipil, termasuk perempuan dan anak-anak. 

Ia mencontohkan konflik berkepanjangan di Ukraina, Timur Tengah seperti Gaza, Tepi Barat, Lebanon, dan Suriah yang 'begitu dahsyat' dan banyak memakan korban.

Tak hanya itu, Prabowo juga menyoroti ketegangan antara Israel dan Iran serta konflik laten di Asia Selatan antara India dan Pakistan.

"Kita juga lihat konflik Israel-Iran, kita lihat konflik India dan Pakistan, belum lagi konflik di kawasan kita sendiri,” ujar Prabowo.

Khusus untuk Asia Tenggara, Prabowo menyinggung ketegangan internal ASEAN yang semakin memprihatinkan.

Ia menyebut konflik di Myanmar tak kunjung selesai serta memuncaknya ketegangan antara dua anggota ASEAN, yakni Kamboja dan Thailand, yang bahkan kini melibatkan kekuatan bersenjata.

Meski demikian, Prabowo memastikan Indonesia tetap konsisten mendukung upaya damai, khususnya melalui peran aktif ASEAN. 

“Walaupun kita akan dukung ASEAN terus untuk berperan mencari solusi damai di tetangga kita,” tegas Prabowo.

Selain tantangan geopolitik, Prabowo menyoroti tekanan geoekonomi global yang ditandai dengan kebijakan tarif tinggi dari negara-negara adikuasa, termasuk Amerika Serikat.

Namun, menurut dia, pemerintah Indonesia memilih bersikap tenang dan penuh kehati-hatian dalam merespons tekanan global tersebut.

“Kita menghadapinya dengan tenang,” tandasnya.