BNI Dukung Digitalisasi dan Bank Sampah Sekolah Rakyat

BeritaNasional.com - Bank Negara Indonesia (BNI) menyatakan komitmennya mendukung program Sekolah Rakyat melalui penyediaan ekosistem digital dan bank sampah. Komitmen ini disampaikan dalam audiensi dengan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos) pada Jumat (8/8/2025).
Direktur Kelembagaan BNI Eko Setyo Nugroho menjelaskan bahwa program bank sampah akan diintegrasikan ke dalam kurikulum Sekolah Rakyat. Tujuannya adalah mengajari anak-anak cara memilah sampah dan mengubahnya menjadi tabungan.
"Hal ini tidak hanya mengajarkan nilai ekonomis dari sampah, tetapi juga menanamkan budaya produktif dan kepedulian terhadap lingkungan sejak usia dini," ujarnya melalui siaran pers Kemensos pada Sabtu (9/8/2025).
Selain program bank sampah, pertemuan tersebut membahas rencana pengembangan dashboard digital.
Sistem ini akan berfungsi untuk memantau penyaluran dana, bantuan sosial, serta kegiatan belajar mengajar secara real-time di seluruh Sekolah Rakyat, serupa dengan sistem yang digunakan Kementerian Kesehatan untuk Puskesmas.
Sistem digitalisasi pendidikan ini sendiri sudah diterapkan oleh BNI dalam proyek percontohan di beberapa Sekolah Rakyat dan terbukti efektif. BNI pun berencana untuk mengembangkan sistem ini lebih luas.
Wamensos Agus Jabo Priyono menyambut baik dukungan BNI. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menyukseskan program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini.
"Sekolah Rakyat ini adalah program paling konkret dalam pengentasan kemiskinan. Karena datanya sudah terverifikasi, siswa sudah ada, dan kebutuhannya nyata. Yang kita butuhkan sekarang adalah kolaborasi lintas sektor agar program ini bisa berjalan cepat dan berkelanjutan,” tegasnya.
Agus Jabo menyebutkan bahwa tahun ini sudah ada 159 Sekolah Rakyat rintisan dan menargetkan 200 sekolah dapat beroperasi pada tahun depan. Sekolah Rakyat juga tidak hanya fokus pada pendidikan gratis, tetapi juga pemberdayaan orang tua dan perbaikan rumah, menjadikannya program pemberdayaan komunitas yang holistik.
Untuk mempercepat sinergi, Kemensos dan BNI akan segera menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) yang mencakup pengelolaan dashboard digital, integrasi bank sampah, serta pemantauan dana bantuan sosial dan CSR (Corporate Social Responsibility).
Dalam audiensi tersebut, Agus Jabo juga menegaskan perlunya mengoptimalkan dana hibah dan CSR dari BNI untuk mendukung kebutuhan mendesak di lapangan.
Menurutnya, Sekolah Rakyat adalah ujung tombak yang terukur dalam upaya menghapus kemiskinan ekstrem pada tahun 2026, sesuai dengan Instruksi Presiden.
"Yang kita hadapi ini nyata. Ada anak-anak yang menolak pulang karena di rumah tidak ada makanan. Maka inilah saatnya semua pihak bersinergi. Digitalisasi, pemberdayaan, pendidikan, dan lingkungan menjadi satu kesatuan gerakan nasional,” tandas Agus Jabo.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan Sekolah Rakyat dapat menjadi model nasional untuk transformasi sosial dan pendidikan di Indonesia.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
BUDAYA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 19 jam yang lalu