Mensos Pastikan Pengadaan Laptop Sekolah Rakyat Transparan

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Minggu, 10 Agustus 2025 | 14:00 WIB
Mensos Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Mensos Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Menteri Sosial Syaifullah Yusuf menegaskan proses pengadaan laptop bagi seluruh siswa Sekolah Rakyat harus dilakukan secara transparan, akuntabel dan bebas dari praktik korupsi.

Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden  Prabowo Subianto untuk memastikan setiap program pemerintah dijalankan dengan integritas tinggi.

"Pengadaan harus transparan, terbuka, tidak ada kongkalikong. Tidak boleh ada penyimpangan, sesuai prosedur dan ketentuan. Sejalan dengan arahan presiden untuk memastikan program pemerintah dijalankan dengan intensitas tinggi," ujarnya. 

Laptop dan seragam, kata Syaifullah, ditargetkan untuk dibagikan kepada lebih dari 15.000 siswa Sekolah Rakyat semua jenjang di seluruh Indonesia bertahap di tahun ini. 

Pada tahap pertama mulai Bulan Agustus ini, sekitar 9.700 siswa akan menerima perangkat tersebut, disusul 6.000 siswa pada tahap kedua.

"Setiap siswa akan menerima satu unit laptop, tentu disesuaikan dengan jenjang pendidikannya, baik SD, SMP, maupun SMA," terangnya. 

Syaifullah menyebut telah meminta pendampingan dari aparat penegak hukum untuk memastikan proses pengadaan berjalan sesuai aturan dan bebas dari intervensi tidak sah. Ia juga berkomitmen untuk mengawal langsung proses tersebut bersama wakil menteri dan jajaran di kementerian sosial.

"Kami awali dari diri kami sendiri. Komitmen untuk tidak melakukan penyimpangan harus dimulai dari saya sebagai Mensos, Wamensos, dan seluruh jajaran Kemensos," ucapnya.

Mengenai spesifikasi perangkat, ia menyebut hal tersebut menjadi ranah panitia pengadaan, namun ia memastikan bahwa pemilihan spesifikasi akan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran digital siswa di masing-masing tingkat pendidikan.

Pengadaan laptop merupakan bagian dukungan fasilitas penunjang pembelajaran di Sekolah Rakyat menyasar anak-anak dari kelompok rentan di berbagai daerah, termasuk wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) guna mendukung pembelajaran.

Sekolah Rakyat sudah beroperasi di 70 titik dan ditargetkan menjangkau 159 titik hingga akhir tahun 2025, mencakup wilayah dari Sabang sampai Merauke. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: