Sikap Sering Menghakimi, Ini Faktor Psikologis yang Memengaruhinya

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Selasa, 12 Agustus 2025 | 09:30 WIB
Ilustrasi (BeritaNasional/Freepik)
Ilustrasi (BeritaNasional/Freepik)

BeritaNasional.com -  Apakah kita pernah merasa dihakimi atau sebaliknya, menghakimi seseorang atau bahkan menghakimi diri sediri? Nah sikap ini ternyata bisa dijelaskan secara empiris loh.

Menghakimi atau judging adalah tindakan memberikan penilaian, seringkali negatif, terhadap orang lain berdasarkan standar atau keyakinan pribadi.

Perilaku ini umum terjadi dalam interaksi sosial, tetapi memahami akar psikologisnya penting untuk mengelola dan mengurangi dampaknya.

Penjelasan Psikologi Kenapa Seseorang Sering Nge-judge

Mengapa seseorang sering nge-judge? Beberapa faktor psikologis berperan dalam kecenderungan ini, termasuk bias kognitif, kebutuhan untuk mempertahankan harga diri, dan pengaruh sosial.

Dikutip dari laman Halodoc, berikut penjelasannya:

1. Fundamental Attribution Error: Melebih-lebihkan Karakter
Fundamental attribution error adalah kecenderungan untuk terlalu menekankan faktor disposisi (karakteristik pribadi) dan meremehkan faktor situasional saat menjelaskan perilaku orang lain.

Misalnya, jika seseorang terlambat, kita mungkin langsung menilai mereka tidak bertanggung jawab, tanpa mempertimbangkan kemungkinan adanya kemacetan atau keadaan darurat.

2. Self-Enhancement dan Pertahanan Diri
Teori self-enhancement menjelaskan bahwa manusia memiliki dorongan untuk mempertahankan dan meningkatkan citra diri.

Menghakimi orang lain dapat menjadi cara untuk merasa lebih baik tentang diri sendiri.

Dengan menemukan kekurangan pada orang lain, seseorang secara tidak sadar meningkatkan persepsi positif tentang dirinya.

3. Perbandingan Sosial Memicu Superioritas
Social comparison atau perbandingan sosial adalah proses membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Ketika seseorang merasa lebih unggul dalam aspek tertentu, hal itu dapat memicu perasaan superioritas dan kecenderungan untuk meremehkan orang lain.
 

4. Emosi Negatif Memicu Penilaian Negatif
Emosi negatif seperti stres, marah, atau frustrasi dapat meningkatkan kecenderungan untuk menilai orang lain secara negatif.

Saat berada dalam kondisi emosional yang tidak stabil, seseorang cenderung lebih kritis dan kurang toleran terhadap perbedaan.

 

Dampak Negatif Perilaku Menghakimi.

Perilaku menghakimi dapat memiliki konsekuensi negatif, baik bagi individu yang menghakimi maupun yang dihakimi. Dampaknya meliputi:

Merusak Hubungan: Menghakimi menciptakan jarak dan ketidakpercayaan dalam hubungan interpersonal.
Menurunkan Kepercayaan Diri: Penilaian negatif dapat merusak harga diri dan kepercayaan diri seseorang.
Meningkatkan Stres: Baik pelaku maupun korban penghakiman dapat mengalami peningkatan stres dan kecemasan.
Memperpetuasi Siklus Negatif: Perilaku menghakimi dapat menjadi siklus yang sulit dihentikan jika tidak disadari dan dikelola.

 

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: