Bulog Siapkan 1,3 Juta Ton Beras untuk Stabilisasi Harga Pangan

Oleh: Bachtiarudin Alam
Jumat, 15 Agustus 2025 | 11:00 WIB
Penjual beras di salah satu pasar tradisional (Beritanasional/Oke Atmadja)
Penjual beras di salah satu pasar tradisional (Beritanasional/Oke Atmadja)

BeritaNasional.com - Perum Bulog telah menyiapkan total 1,3 juta ton beras dari stok 4,2 juta ton beras yang dimiliki saat ini dalam rangka mendukung program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

"Saya sampaikan bahwa Bulog memiliki stok 4,2 juta ton, yang mana dari 4,2 juta ton tersebut dialokasikan 1,3 juta ton untuk kegiatan SPHP," ujar Dirut Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani dikutip Jumat (15/8/2025).

Menurutnya, penyaluran program SPHP ini turut menggandeng institusi Polri dan jajaran TNI. Hal ini diharapkan distribusi 1,3 juta ton beras ini bisa lebih efektif sampai ke masyarakat.

Disisi lain, Ahmad mengatakan untuk program ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo agar harga beras yang sempat naik, bisa dikendalikan untuk kembali sesuai harga eceran tertinggi (HET)

"Pemerintah akan meminimalisir dan meredakan kenaikan-kenaikan harga yang ada di lapangan. Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, semaksimal mungkin," tuturnya.

Sebelumnya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo diharapkan bahwa kegiatan ini bisa untuk menstabilkan harga pangan, terutama beras, agar tetap terjangkau masyarakat.

“Alhamdulillah hari ini kita melaksanakan kick-off Gerakan Pangan Murah secara serentak. Hingga 13 Agustus, sudah disalurkan 5.706 ton beras SPHP di 4.705 titik. Khusus hari ini, kami menyalurkan 2.424 ton di 1.552 titik dengan penerima manfaat hampir 485 ribu orang,” ujar Sigit saat sambutan.

Menurutnya, harga beras, gula, dan minyak yang dijual dalam program ini dipastikan dapat didapat masyarakat sesuai standar Bulog dan tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Kami terus mendorong penyaluran beras SPHP sebanyak 1,3 juta ton agar segera terealisasi sesuai arahan Bapak Presiden. Evaluasi akan dilakukan setiap minggu untuk memastikan program berjalan optimal,” tegasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: