HUT ke-80 RI Jadi Momentum Persaudaraan, Pemuda Katolik Gelar Mini Soccer Lintas Iman

BeritaNasional.com - Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik turut menggelar acara Turnamen Fun Mini Soccer dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Kompleks Mini Soccer D37, Mampang, Jakarta Selatan.
Acara ini digelar dengan tujuan mempererat persaudaraan lintas iman menghadirkan 40 tim yang berasal dari organisasi kepemudaan (OKP) pemuda dan mahasiswa lintas agama selama tiga hari sejak Senin (18/8/2025).
“Bertanding dalam turnamen ini bukan hanya soal siapa yang menang, tetapi bagaimana kita semua menjadi agen perdamaian,” kata Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Gusma dalam keteranganya, Selasa (19/8/2025).
Menurutnya, pertandingan sepakbola ini digelar memiliki tema “Bertanding di Lapangan, Bersanding dalam Persaudaraan” sekaligus meramaikan HUT ke-80 Kemerdekaan RI yang erat kaitannya dengan perlombaan.
“Sepak bola menjadi bahasa universal yang menyatukan perbedaan. Kita ingin menunjukkan bahwa persaudaraan bisa tumbuh dari hal sederhana: bermain bersama dengan hati yang tulus,” katanya.
Adapun 40 tim yang bertanding diantaranya dari GP Ansor, Peradah, Gemabudhi, Gema Math'lalul Anwar, Pemuda Muhammadiyah, GAMKI, KNPI, Cipayung Plus, komunitas Gereja Kristen, Orang Muda Katolik (OMK) dari berbagai Paroki.
Kemudian, komunitas lintas budaya dari Papua, NTT, Maluku, dan Sumatera Utara. Turnamen ini menjadi ruang perjumpaan yang meriah sekaligus wadah persaudaraan anak bangsa dari berbagai latar belakang.
“Saya berterima kasih kepada para ketua umum OKP, para pemimpin komunitas lintas iman, dan sahabat-sahabat orang muda dari berbagai daerah. Kehadiran dan partisipasi kalian menunjukkan bahwa persaudaraan bukan hanya slogan, tetapi nyata dalam tindakan,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia, Yohanes Boge Perinding, kegiatan ini lebih dari sekadar pertandingan olahraga.
“Turnamen ini menghadirkan suasana gembira sekaligus menjadi wadah pertemuan mahasiswa lintas iman dan orang muda lintas budaya. Melalui sepak bola, kita belajar bagaimana sportivitas, solidaritas, dan persaudaraan bisa nyata dalam keseharian,” kata Yohanes.
Dengan sejalanan nafas memperkuat hubungan lintas agama, mempromosikan nilai-nilai Pancasila, serta menumbuhkan semangat toleransi dan solidaritas di tengah masyarakat global.
“Persaudaraan itu terasa ketika kita bisa saling menyemangati, bahkan di tengah kompetisi,” ujarnya.
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu