Wamendiktisaintek Tekankan Riset Bukan Beban Biaya

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Minggu, 24 Agustus 2025 | 18:30 WIB
Mendiktisaintek Brian Yuliarto dan Wamen Stella Christie. (Foto/Kemendiktisaintek)
Mendiktisaintek Brian Yuliarto dan Wamen Stella Christie. (Foto/Kemendiktisaintek)

BeritaNasional.com -  Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menekankan riset bukan menjadi beban biaya, melainkan investasi penting untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.

"Riset adalah motor pertumbuhan ekonomi langsung. Bukan sekadar wacana, tetapi hasilnya bisa dirasakan baik dalam jangka pendek maupun panjang," katanya melalui keterangan di Jakarta. 

Melansir Antara, Minggu (24/8/2025) Stella menjelaskan peluang penelitian lokal mampu membuka peluang ekonomi global, seperti daun nilam di Aceh yang kini diekspor ke beberapa negara.

Selain itu, peluang yang sama juga dapat dimanfaatkan dari rumput laut, karena Indonesia merupakan salah satu negara tropis penghasil rumput laut terbesar dunia.

Ia menilai Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang besar, namun memerlukan peningkatan riset dan inovasi untuk meningkatkan nilai tambahnya.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) terus berupaya mendorong kolaborasi antara kampus dan industri agar riset tidak berhenti di laboratorium, tetapi menjawab kebutuhan pasar.

"Kita harus bertransformasi menjadi universitas berbasis riset. Karena hanya lewat riset, lahirlah inovasi yang bisa menggerakkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan menjadikan Indonesia sebagai pemain global," tutur dia. 

Kemdiktisaintek menggulirkan program Diktisaintek Berdampak sebagai upaya memperkuat kontribusi perguruan tinggi dan riset bagi masyarakat.

Program ini menekankan pentingnya hilirisasi pengetahuan serta pemanfaatan hasil penelitian agar tidak berhenti di laboratorium, melainkan bisa menjadi solusi nyata atas berbagai persoalan bangsa.

Selain itu, Diktisaintek Berdampak juga dirancang untuk mengubah paradigma perguruan tinggi dari sekadar pusat pendidikan menjadi motor penggerak pembangunan berbasis pengetahuan.

Melalui program ini, Kemdiktisaintek mendorong kolaborasi antara kampus, lembaga riset, dunia usaha, dan komunitas. Fokus utamanya mencakup bidang-bidang strategis seperti ketahanan pangan, kesehatan, energi baru terbarukan, dan teknologi digital. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: