Diancam AS, Venezuela Minta Dukungan PBB

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 27 Agustus 2025 | 21:00 WIB
Venezuela minta dukungan PBB (Foto/Pixabay)
Venezuela minta dukungan PBB (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Pemerintah Venezuela meminta dukungan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam menghadapi ancaman Amerika Serikat, demikian sebut Menteri Luar Negeri Yvan Gil.

"Kami telah meminta dukungan Sekjen PBB Guterres untuk memulihkan akal sehat. Dalam konteks ini, kami telah menyatakan keprihatinan tentang pengerahan unit militer AS dan bahkan senjata nuklir di kawasan Karibia, yang merusak perdamaian," ujar Gil di Telegram.

Ia mengingatkan bahwa Komunitas Negara-negara Amerika Latin dan Karibia (CELAC) telah mendeklarasikan kawasan tersebut sebagai zona damai pada 2014. Langkah tersebut telah dikonfirmasi oleh PBB, tetapi kini negara-negara Amerika Latin berada di bawah ancaman AS, ujar menteri tersebut.

Gil juga membantah "narasi palsu" yang digunakan AS sebagai dalih untuk agresi terhadap Caracas, dengan mengutip data dari Laporan Narkoba Dunia, yang menegaskan tidak adanya tanaman ilegal di Venezuela serta upaya pemerintah Bolivarian dalam memerangi perdagangan narkoba.

Senin kemarin, Presiden Nicolas Maduro mengatakan bahwa Venezuela memobilisasi semua kekuatan nasionalnya sebagai tanggapan terhadap apa yang ia gambarkan sebagai ancaman AS terhadap keamanan nasional dan regional.

Sebelumnya pada Februari, Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengumumkan bahwa Washington telah menetapkan sejumlah kartel narkoba sebagai organisasi teroris global termasuk Kartel de los Soles di Venezuela.

Selanjutnya pada 19 Agustus, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan, Trump siap menggunakan setiap elemen kekuatan Amerika untuk memerangi perdagangan narkoba, tanpa mengesampingkan kemungkinan operasi militer di Venezuela.

Sejumlah media kemudian melaporkan, mengutip sumber-sumber di pemerintahan Trump, bahwa Washington mengerahkan setidaknya tiga kapal perang yang membawa lebih dari 4.000 marinir dan pelaut ke perairan lepas Amerika Latin dan Karibia untuk melawan kartel narkoba.

Ketegangan antara Washington dan Caracas meningkat pada awal Agustus setelah Jaksa Agung AS Pam Bondi menawarkan hadiah $50 juta (sekitar Rp 817,4 milyar) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Presiden Maduro, yang dituduh AS memimpin Cartel de los Soles.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: