Wamen Terjerat Korupsi, Prabowo: Malu Saya

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 28 Agustus 2025 | 11:51 WIB
Presiden Prabowo Subianto berpidato di Peresmian Pembukaan APKASI Otonomi Expo 2025 di Banten. (BeritaNasional/Lydia)
Presiden Prabowo Subianto berpidato di Peresmian Pembukaan APKASI Otonomi Expo 2025 di Banten. (BeritaNasional/Lydia)

BeritaNasional.com -  Presiden Prabowo Subianto akhirnya berkomentar soal eks Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel yang terjerat dugaan korupsi pungutan liar sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan.

Mulanya, Prabowo mengatakan terkadang merasa ngeri dengan ucapannya sendiri karena kerap menjadi kenyataan.

"Saya juga kadang-kadang ngeri juga dengan ucapan-ucapan saya," kata Prabowo di acara Peresmian Pembukaan APKASI Otonomi Expo 2025 di Banten, Kamis (28/8/2025).

Saat dia berpidato di MPR pada 15 Agustus 2025 lalu yang menekankan tak akan melindungi anggota Gerindra yang melanggar hukum, tak lama dari pidato itu, Noel langsung terjerat OTT KPK.

"Di MPR tanggal 15 Agustus, ingat pidato saya? Saya katakan kalaupun ada anggota Gerinda yang melanggar saya tidak akan lindungi. Eh beberapa hari kemudian ada anggota Gerindra," cetusnya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu pun mengungkapkan Noel merupakan anggota baru di Gerindra dan belum mengikuti kaderisasi partai.

"Tapi dia anggota, dia belum kader. Kalau kader itu ikut pendidikan, yang tadi itu ottoman itu, dia harus belajar itu. Aduh dia enggak keburu ikut kaderisasi," ucapnya.

Prabowo mengaku malu atas aksi dan tindakan yang dilakukan Noel ini.

"Tapi tetap, tetap saya malu. Sebetulnya orangnya itu menarik, mungkin dia khilaf saudara-saudara, apakah tidak ingat istri dan anaknya? Kalau tangannya diborgol pakai baju oranye, apa tidak ingat anak dan istrinya," tegas Prabowo.

"Saya kasihan kadang-kadang tapi apa boleh buat. Dapat laporan dari jaksa agung, dapat laporan dari penegak-penegak hukum lain. Saya ingatkan, tapi kadang-kadang khilaf manusia itu, mungkin," lanjutnya menandasi. 

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: