Satgas PKH Bantah Isu Pengusiran Paksa Warga dari Kawasan Tesso Nilo

Oleh: Imantoko Kurniadi
Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:18 WIB
kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo. (Foto/doc. tntessonil)
kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo. (Foto/doc. tntessonil)

BeritaNasional.com -  Satuan Tugas (Satgas) Penertiban Kawasan Hutan (PKH) membantah adanya upaya pengusiran paksa terhadap warga dalam proses penertiban kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang telah dilakukan.

Hal itu disampaikan oleh Kasum TNI Letjen TNI Richard T.H. Tampubolon, yang juga merupakan bagian dari Satgas PKH. Ia memastikan bahwa kondisi di taman nasional tersebut saat ini masih kondusif.

“Jadi ada isu katanya akan diusir paksa tidak ada tindakan pengusiran paksa,” tegas Richard saat konferensi pers Satgas PKH di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Meski demikian, Richard mengakui adanya propaganda yang berkembang terkait isu tersebut. Untuk itu, pihaknya kini gencar melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak termakan informasi yang menyesatkan.

“Memang tetap ada propaganda-propaganda yang menciptakan isu seperti pengusiran, relokasi, dan sebagainya. Maka dari itu, kami dari Satgas baik dari pusat, maupun didukung Forkopimda, Gubernur, serta Polda terus memberikan sosialisasi,” ujarnya.

Menurut Richard, langkah ini penting dilakukan demi mengembalikan fungsi kawasan hutan Tesso Nilo yang selama ini terkikis oleh aktivitas masyarakat. Padahal, kawasan tersebut sangat penting bagi kelangsungan hidup flora dan fauna.

“Taman Nasional Tesso Nilo sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan seharusnya tetap menjadi hutan. Ini merupakan salah satu hutan tropis dan destinasi ekowisata terbaik di dunia,” jelasnya.

Richard menambahkan, Satgas PKH berupaya mencari solusi terbaik melalui sosialisasi yang terus dilakukan. Sebab, banyak masyarakat yang telah menggantungkan hidup di kawasan tersebut.

“Kita tentu ingin menyelamatkan taman nasional. Tapi kita juga harus memikirkan masyarakat yang tinggal di sana. Kami berkomitmen mencarikan solusi atau jalan keluar terbaik. Misalnya soal pendidikan, anak-anak di sana harus tetap sekolah, karena mereka adalah generasi penerus,” katanya.

“Kemudian mata pencaharian warga juga akan dibicarakan. Tim di lapangan sudah menyiapkan konsep, tapi tentu semua ini butuh proses dan waktu agar bisa dipahami dengan baik oleh masyarakat,” tambahnya.

Adapun Satgas PKH telah menyerahkan 81.793 hektare lahan di Taman Nasional Tesso Nilo kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Kini, hanya tersisa sekitar 12.561 hektare akibat aktivitas masyarakat, termasuk pembukaan lahan sawit ilegal.

“Kita doakan, semoga upaya ini berdampak baik baik bagi perlindungan satwa dan tumbuhan di sana, maupun menghasilkan solusi terbaik bagi masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut,” pungkas Richard.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: