Eks Penyidik Yakin RK Terlibat Korupsi BJB

Oleh: Panji Septo R
Selasa, 09 September 2025 | 11:00 WIB
Ridwan Kamil terseret kasus BJB (Beritanasional/Lydia)
Ridwan Kamil terseret kasus BJB (Beritanasional/Lydia)

BeritaNasional.com - Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Praswad Nugraha menilai transaksi jual beli mobil yang melibatkan Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil harus menjadi fokus yang didalami.

Praswad menilai langkah penyidik mengonfirmasi pembelian mobil tersebut mengindikasikan pencarian bukti soal keterkaitan penggunaan dana BJB dalam transaksi tersebut.

Sebagai informasi, Anak Presiden ke-3 BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie mengaku menjual mobil ayahnya kepada Ridwan Kamil senilai Rp 2,6 miliar.

“Hasilnya terkadang digunakan untuk kepentingan pribadi seperti indikasi pada kasus Ridwan Kamil ini,” ujar Praswad kepada Beritanasional.com, Selasa (9/9/2025).

“Di mana KPK memeriksa aliran penggunaan dana, termasuk untuk membeli mobil. Saya menyakini KPK mengusut keterlibatan RK karena dengan adanya konfirmasi soal jual beli mobil,” imbuhnya.

Praswad menegaskan, dugaan keterlibatan kepala daerah dalam penyalahgunaan dana publik melalui bank daerah bukan hal baru.

Modus semacam ini, menurutnya, telah berulang kali diungkap dalam berbagai kasus korupsi sebelumnya.

“Dana publik seharusnya digunakan bagi masyarakat, bukan kepentingan pribadi,” tuturnya.

Selain itu, Praswad juga mengatakan perkara tersebut bisa menjadi bahan evaluas BUMD dalam hal pencegahan korupsi.

“Karena kasus ini memperlihatkan betapa mudahnya aliran dana disalahgunakan jika sistem pengawasan lemah,” kata dia.

Sebelumnya, KPK telah memeriksa Ilham Akbar Habibie terkait pembelian mobil itu. Ilham mengungkap mobil tersebut dilepas dengan harga Rp2,6 miliar.

Meski demikian, Ilham mengatakan, Ridwan Kamil baru membayar setengah dari harganya yakni senilai Rp 1,3 miliar.

“Harganya 2,6 miliar, tapi tidak ada kontrak tertulis. Yang sudah dibayar 1,3 miliar, jadi baru separuhnya,” ujar Ilham.

Ilham menjelaskan proses pembayaran dilakukan secara cicilan, namun ia tidak mengetahui detail transaksi secara langsung. 

“Itu dicicil, tapi saya tidak tahu detailnya karena tidak lewat saya. Ada tim yang secara profesional menangani penjualan ini,” ujarnya.

Menurut Ilham, uang yang diterima dari pembayaran Ridwan Kamil digunakan tim pengelola koleksi mobil keluarganya untuk perbaikan mobil lain. 

“Tim ini menangani semua mobil milik bapak, kan bapak ada koleksi. Jadi uangnya dipakai untuk membetulkan mobil lain,” ucapnya.

Meski mobil sudah digunakan Ridwan Kamil, Ilham menegaskan pembayaran belum tuntas hingga kini. 

“Belum lunas. Sudah nagih. Dia setuju, setuju kalau mobil ditarik kembali,” tambahnya.

Saat ini, mobil klasik tersebut disita KPK karena diduga terkait perkara dugaan korupsi markup iklan Bank BJB. Ilham menegaskan dirinya tidak mengetahui asal dana pembelian mobil tersebut.

“Itu kan saya tidak tahu, itu di pihak KPK yang tahu. Kita cuma sebagai penjual saja. Kalau menjual barang, kan tidak mungkin tanya uangnya dari mana,” kata Ilham.

Ia menegaskan posisinya hanya sebatas pihak yang melepas barang koleksi ayahnya. Dia juga mengaku tidak tahu menahu soal kasus korupsi Bank BJB.

“Kita jual mobil karena ada koleksi, bukan urusan kita dari mana uang pembeli berasal,” tandasnya.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: