Organisasi Meteorologi Dunia Ungkap Lapisan Ozon Bumi Mulai Pulih dan Lubang Memudar

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 17 September 2025 | 14:00 WIB
Ilustrasi lapisan ozon bumi. (Foto/Freepik)
Ilustrasi lapisan ozon bumi. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Lapisan ozon sebagai perisai alami bumi yang melindungi umat manusia dari radiasi ultraviolet (UV) berbahaya menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Menurut laporan terbaru dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) yang dilansir pada Rabu (17/9/2025), lubang ozon yang terbentuk pada 2024 lebih kecil dan memudar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Penipisan ozon yang rendah ini sebagian dipengaruhi oleh faktor-faktor atmosfer alami. 

Namun, laporan tersebut menekankan bahwa tren positif ini merupakan bukti keberhasilan nyata dari kolaborasi internasional. 

Laporan Buletin Ozon WMO ini dirilis bertepatan dengan Hari Ozon Sedunia dan peringatan 40 tahun Konvensi Wina yang menjadi tonggak awal kerja sama global untuk mengatasi masalah penipisan lapisan ozon.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyambut baik kabar ini. 

"Empat puluh tahun yang lalu, negara-negara bersatu untuk mengambil langkah pertama dalam melindungi lapisan ozon, dipandu oleh ilmu pengetahuan, bersatu dalam tindakan," ujar Guterres yang dikutip dari Xinhua News pada Rabu.

Ia menambahkan, Konvensi Wina dan Protokol Montreal adalah contoh sukses dari kerja sama multilateral. 

"Saat ini, lapisan ozon sedang pulih. Pencapaian ini mengingatkan kita bahwa ketika negara-negara mengindahkan peringatan sains, kemajuan mungkin terjadi," ungkapnya.

Protokol Montreal yang ditandatangani pada 1987 telah berhasil menghentikan produksi dan konsumsi lebih dari 99% zat perusak ozon, seperti klorofluorokarbon (CFC) yang dulu banyak digunakan dalam pendingin ruangan, kulkas, pemadam kebakaran, hingga hairspray.

Berkat upaya ini, lapisan ozon kini diprediksi pulih sepenuhnya ke tingkat seperti tahun 1980-an pada pertengahan abad ini. 

Pemulihan ini akan membawa dampak signifikan, yaitu mengurangi risiko penyakit serius seperti kanker kulit dan katarak, serta mencegah kerusakan ekosistem akibat paparan sinar UV yang berlebihan.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: