Pascagempa Banyuwangi-Situbondo: 550 Jiwa Terdampak, 137 Rumah Rusak

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 28 September 2025 | 20:30 WIB
Ilustrasi gempa (Foto/Pixabay)
Ilustrasi gempa (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan pembaruan hasil kaji cepat pascagempa magnitudo 5,7 yang mengguncang Banyuwangi, Situbondo, hingga Bali pada Kamis (25/9/2025). Sebanyak 550 jiwa tercatat terdampak, namun tidak ada korban luka maupun meninggal dunia.

“Beruntungnya, tidak ada warga yang dilaporkan menderita luka maupun meninggal dunia. Warga yang rumahnya rusak untuk sementara melakukan evakuasi mandiri ke rumah kerabat,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Minggu (28/9).

Tim BNPB yang dipimpin Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat, Agus Riyanto, bersama BPBD Kabupaten Situbondo dan pemerintah setempat telah melaksanakan rapat koordinasi pada Sabtu (27/9). Abdul Muhari menjelaskan bahwa kondisi di wilayah terdampak kini berangsur kondusif.

“Layanan kesehatan dari puskesmas disiagakan 24 jam. Dapur umum juga akan dioperasikan selama tiga hari ke depan,” kata Abdul.

Berdasarkan data tim kaji cepat hingga Sabtu (28/9), tercatat 137 rumah warga mengalami kerusakan, terdiri atas 56 unit rusak berat, 20 unit rusak sedang, dan 61 unit rusak ringan. Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menyalurkan bantuan perbaikan rumah berupa material bangunan seperti batu bata, semen, dan pasir.

Selain itu, BNPB juga mendistribusikan bantuan kebutuhan darurat, antara lain 50 unit tenda keluarga, satu unit tenda pengungsi, 200 paket sembako, 100 lembar selimut, 100 matras, dan 100 lembar terpal.

Abdul Muhari mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan. “BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dalam masa peralihan musim dan bencana geologi gempabumi yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Warga hendaknya menyiapkan tas siaga bencana dan selalu memantau perkembangan informasi dari BNPB, BPBD, dan BMKG,” tegasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: