OpenAI Jadi Perusahaan Swasta Paling Berharga di Dunia dengan Nilai Valuasi Fantastis

BeritaNasional.com - OpenAI, perusahaan di balik teknologi kecerdasan buatan (AI) terkemuka seperti ChatGPT dan Sora, kini resmi menyandang gelar sebagai perusahaan swasta paling berharga di dunia.
Hal ini terjadi setelah perusahaan tersebut merampungkan penjualan saham pribadi dalam jumlah yang sangat besar.
Menurut laporan terbaru Bloomberg, OpenAI baru saja memfasilitasi penjualan saham senilai USD 6,6 miliar yang dimiliki oleh karyawan dan mantan karyawannya. Penjualan ini langsung melesatkan total valuasi perusahaan ke angka yang luar biasa: USD 500 miliar.
Investor Kakap Berebut Saham
Dilansir dari TechCrunch pada Kamis (2/10/2025), penjualan saham ini menarik minat dari sejumlah investor kakap dunia. Beberapa pembeli yang dilaporkan termasuk raksasa investasi seperti SoftBank, Dragoneer Investment Group, Thrive Capital, MGX, dan T. Rowe Price.
Perlu dicatat, penjualan ini bukanlah putaran pendanaan konvensional yang dananya masuk ke kas perusahaan. Sebaliknya, dana tersebut langsung diberikan kepada individu—karyawan dan mantan karyawan—yang memegang saham atau opsi di OpenAI.
Senjata Rahasia untuk Mempertahankan Bakat
Meski bukan pendanaan langsung, penjualan saham ini dianggap sebagai alat retensi yang sangat kuat bagi OpenAI. Perusahaan tengah menghadapi tekanan signifikan dari pesaing, terutama Meta, yang baru-baru ini merevitalisasi lab AI-nya.
Musim panas lalu, Meta bahkan berhasil merekrut setidaknya tujuh insinyur top dari OpenAI, seringkali dengan iming-iming bonus penandatanganan hingga jutaan dolar. Dengan memfasilitasi penjualan saham ini, OpenAI memberikan keuntungan finansial besar kepada pemegang sahamnya, membantu menjaga loyalitas talenta terbaik.
Pendanaan Fantastis dan Rencana Infrastruktur Ambisius
Kenaikan valuasi ini terjadi tidak lama setelah OpenAI menyelesaikan penggalangan dana di bulan Agustus lalu, di mana mereka berhasil mengumpulkan $40 miliar dengan valuasi saat itu $300 miliar. Beberapa investor pada putaran Agustus—termasuk SoftBank, Thrive, T. Rowe Price, dan Dragoneer—kembali berpartisipasi dalam penjualan saham pribadi ini.
Valuasi raksasa ini juga menjadi bukti kemampuan OpenAI untuk mengumpulkan dana sesuai kebutuhan. Hal ini krusial mengingat rencana infrastruktur perusahaan yang sangat ambisius.
OpenAI diketahui telah berkomitmen untuk berinvestasi $300 miliar di Oracle Cloud Services selama lima tahun ke depan. Jumlah ini jauh melampaui pendapatan dan cadangan kas perusahaan saat ini. Namun, momentum kuat dalam penggalangan dana menunjukkan kepercayaan pasar yang besar, bahkan Nvidia pun mengumumkan rencana untuk menginvestasikan USD 100 miliar di OpenAI sebagai bagian dari kemitraan strategis pada bulan September.
Perkembangan Pesat di Tengah Ketidakpastian
Perusahaan AI ini tidak hanya sibuk dengan urusan keuangan. Mereka juga terus tancap gas dalam pengembangan produk. Baru-baru ini, OpenAI merilis model video Sora 2 dan feed media sosial yang menyertainya.
Dari sisi keuangan, OpenAI melaporkan pendapatan sebesar $4,3 miliar pada paruh pertama tahun 2025, meskipun mereka juga menghabiskan kas sebesar $2,5 miliar dalam periode yang sama.
Penjualan saham dengan valuasi tinggi ini terjadi hanya beberapa minggu setelah kesepakatan non-mengikat antara OpenAI dan Microsoft.
Kesepakatan tersebut sempat dianggap sebagai langkah awal konversi OpenAI menjadi entitas nirlaba. Namun, konversi tersebut belum dikonfirmasi di pengadilan. Penjualan saham terbaru ini berpotensi menimbulkan komplikasi signifikan jika rencana konversi nirlaba tersebut tidak berjalan mulus.
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 16 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 19 jam yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu