Tidaklanjuti Perintah Presiden, Pemerintah Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren

BeritaNasional.com - Pemerintah akan melakukan audit dan rehabilitasi keamanan gedung pesantren. Langkah ini sebagai bentuk mitigasi agar peristiwa ambruknya gedung pesantren Al-Khoziny Sidoarjo Jawa Timur tidak terulang.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengungkap telah merancang mekanisme audit dan rehabilitasi keamanan gedung pesantren sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto.
Pemerintah akan memerioritaskan audit dan rehabilitasi bangunan pesantren yang sangat tua dan rawan.
"Saya dengan Pak Menteri Agama dan juga berbagai kementerian akan terus melakukan kerja-kerja bersama mengatasi berbagai hal menyangkut penyelamatan pesantren dengan usia sangat tua di atas 100 tahun dan bangunan-bangunan yang rawan," ujarnya di Kompleks Menteri Widya Chandra Jakarta, Selasa (7/10/2025).
"Kami akan prioritaskan pesantren-pesantren yang memang sangat rawan dan sangat tua usianya," sambungnya.
Politisi yang akrab disapa Cak Imin ini juga menyampaikan tujuan utama audit dan rehabilitasi gedung pesantren, yakni memastikan keselamatan para santri. Presiden Prabowo meminta agar tidak ada lagi korban jiwa akibat rubuhnya gedung pesantren.
Mekanisme yang disiapkan untuk memastikan bangunan pesantren memenuhi standar kelayakan menjadi keharusan.
"Kita akan evaluasi dan akan kita mulai dari pesantren yang paling tua dan yang paling rawan. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan," ujarnya.
Cak Imin yang menggelar pertemuan dengan Menteri Agama Nasaruddin Umar di Widya Chandra yang secara khusus membahas langkah ini, juga menyatakan telah memulai pendataan pesantren-pesantren yang sangat tua dan rawan, sehingga intervensi bisa dilakukan segera.
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 22 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu