Mentan Yakin Swasembada Beras Segera Tercapai

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Jumat, 10 Oktober 2025 | 02:30 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Beritanasional/Elvis)
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Beritanasional/Elvis)

BeritaNasional.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjanjikan Indonesia dapat swasembada beras dalam waktu 2 bulan sampai dengan 3 bulan ke depan atau sekitar Desember 2025 hingga Januari 2026.

Amran menjelaskan, capaian itu sesuai dengan target yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto, yaitu swasembada pangan tercapai dalam waktu setahun.

"Target Pak Presiden kepada kami pada saat dilantik yaitu 4 tahun harus swasembada pangan, khususnya beras. Kemudian setelah 21 hari, ada perubahan sedikit, target 4 tahun menjadi 3 tahun. Setelah 45 hari, ada perubahan sedikit lagi dari target 3 tahun menjadi 1 tahun. Alhamdulilah hari ini, mudah-mudahan tidak ada aral melintang, 2 bulan ke depan, kurang lebih 3 bulan, Insya Allah Indonesia tidak impor lagi. Mudah-mudahan (jika) tidak ada iklim ekstrem, kita swasembada," kata Amran.

Ia juga menjelaskan, produksi beras per 9 Oktober 2025, sebagaimana disampaikan juga oleh Badan Pusat Statistik (BPS), mencapai 33,1 juta ton. 

"Januari hingga November 2025, perkiraan produksi kita yaitu 34 juta ton pada akhir tahun, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu, produksi kita 30 juta ton," ujar Amran.

Seiring dengan meningkatnya produksi beras, Amran menyebut nilai tukar petani (NTP) juga naik.

"NTP kita, nilai tukar petani, kesejahteraan petani naik. Target Kementerian Keuangan kepada kami yaitu 110 persen. Alhamdulilah hari ini NTP 124,36 persen. Jadi, di atas target. Begitu juga dengan produksi kita. Target dari Komisi IV DPR dan Kementerian Keuangan yaitu 32 juta ton. Alhamdulilah sekarang sudah 33,1 juta ton, dan akhir tahun nanti itu minimal 34 juta ton," kata Amran.

Ia juga menyampaikan peningkatan produksi beras itu, yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, terjadi karena perbaikan di berbagai sektor, antara lain distribusi pupuk yang langsung ke petani, perbaikan-perbaikan irigasi, distribusi alat dan mesin pertanian (alsintan). 

Selain itu juga perbaikan regulasi yang berbelit menjadi sederhana, termasuk percepatan dalam cetak sawah baru di berbagai daerah.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: