Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025: Ingatkan Pentingnya Kesadaran pada Isu Kesehatan Jiwa

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 10 Oktober 2025 | 12:36 WIB
Ilustrasi kesehatan manusia. (Foto/Freepik)
Ilustrasi kesehatan manusia. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Setiap tanggal 10 Oktober, dunia memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia (World Mental Health Day). Momen ini menjadi kesempatan untuk menumbuhkan kesadaran global mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental, sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu-isu seputar kesehatan jiwa.

Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025 bertujuan untuk memperkuat pemahaman bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Selain itu, peringatan ini juga mendorong berbagai pihak mulai dari individu, komunitas, hingga pemerintah agar bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mental bagi semua orang.

Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025: Perhatian pada Kesehatan Mental di Tengah Krisis Kemanusiaan

Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025: Peduli Kesehatan Jiwa di Tengah Krisis

Tahun ini, Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025 mengangkat tema “Mental Health in Humanitarian Emergencies” atau Kesehatan Mental dalam Situasi Darurat Kemanusiaan.

Tema ini menekankan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental masyarakat yang terdampak bencana, konflik, dan krisis kesehatan.

WHO mengingatkan bahwa satu dari lima orang dapat mengalami gangguan mental saat krisis, sehingga dukungan psikologis sangat dibutuhkan.

Melalui kerja sama pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan setiap orang dapat memperoleh layanan dan dukungan mental yang layak untuk pulih dan bangkit kembali.

Kesehatan Mental dan Dukungan Psikososial Jadi Kunci di Tengah Krisis

Dalam situasi krisis, kesehatan mental dan dukungan psikososial memegang peran penting bagi kelangsungan hidup dan pemulihan masyarakat.

Banyak orang kehilangan rumah, terpisah dari keluarga, dan menghadapi tekanan sosial yang berat, sehingga hampir semua individu terdampak mengalami gangguan emosional meski hanya sebagian yang memiliki kondisi mental serius.

Dampak psikologis ini sering kali bertahan lama bahkan setelah keamanan fisik pulih. Karena itu, kesinambungan perawatan dan dukungan bagi mereka yang membutuhkan harus menjadi prioritas utama selama dan setelah keadaan darurat, agar proses pemulihan dan ketahanan masyarakat dapat berjalan secara berkelanjutan.

Migran dan Pengungsi Hadapi Risiko Kesehatan Mental, Jadi Sorotan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025

Para migran dan pengungsi di seluruh dunia menghadapi tekanan berat selama perjalanan mereka, mulai dari konflik, kehilangan tempat tinggal, hingga tantangan beradaptasi di negara baru. WHO mencatat, hingga akhir 2024 ada lebih dari 123 juta orang mengungsi, dan sekitar 71 persen di antaranya tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan akses layanan kesehatan mental yang terbatas. Kondisi ini membuat mereka sangat rentan terhadap gangguan psikologis dan stres berkepanjangan.

Melalui Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025, WHO menegaskan pentingnya memperhatikan kesejahteraan mental di tengah krisis. Beberapa pesan utama yang diangkat antara lain: konflik dan bencana berdampak besar pada kesehatan mental, investasi di bidang ini adalah investasi untuk pemulihan, serta layanan kesehatan mental mampu menyelamatkan nyawa.

Selain itu, WHO juga mengingatkan pentingnya melindungi kesejahteraan pekerja kemanusiaan dan mempromosikan kesehatan mental bagi semua orang.

(Rep/Novia Amelia)sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: