Belum Pasti Berbentuk Bulat, Jembatan Dukuh Atas Masih Tahap Kajian Desain

Oleh: Lydia Fransisca
Selasa, 14 Oktober 2025 | 13:30 WIB
Kawasan Transport Hub Dukuh Atas. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Kawasan Transport Hub Dukuh Atas. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Pembangunan dan Tata Kota Nirwono Yoga mengungkapkan, jembatan yang akan dibangun di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat belum tentu bentuk bulat.

Nirwono mengatakan, pembangunan jembatan tersebut masih dalam kajian lebih lanjut.

Seperti yang diketahui, telah beredar gambar rencana pembangunan jembatan tersebut di media sosial. Dari gambar itu, terlihat jembatan berbentuk bulat dan disebut sebagai donat cincin.

"Konstruksi pembangunan jembatan donatnya masih dalam kajian, ya. Terutama kajian terutama bentuknya sendiri," kata Nirwono kepada wartawan di Balai Kota, Selasa (14/10/2025).

Nirwono menjelaskan, bentuk jembatan tersebut harus menyesuaikan kondisi di lapangan. Mengingat, jembatan ini akan menghubungan lima transportasi umum KRL Commuter Line Stasiun Sudirman, KA Bandara, MRT Jakarta, LRT Jabodebek, dan Transjakarta.

"Jadi itu bentuknya masih belum fix, ya. Jadi memang idealnya bulat ya, tapi bulatnya seperti apa kan tentu sesuai dengan kondisi di lapangan, gitu," ujar Pramono.

"Jadi belum bisa dikatakan kemudian udah fix seperti gambar yang beredar, belum. Jadi masih kajian dari Jepang itunya. Dan itu butuh waktu hampir setahun, ya, untuk memastikan," tambah dia.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berencana membangun jembatan berbentuk melingkar atau cincin donat di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Proyek ini menjadi bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD) untuk memperkuat integrasi antarmoda transportasi di jantung Ibu Kota.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, pembangunan akan dilaksanakan oleh PT MRT Jakarta. Nantinya, cincin ini akan menghubungkan empat moda transportasi umum yang terpisahkan oleh Sungai BKB dan Flyover Sudirman.

“Kalau itu terjadi, maka integrasi moda, baik itu LRT, KRL, MRT, juga kereta bandara akan bisa tertangani, termasuk Transjakarta,” kata Pramono di Jakarta Selatan, Senin (13/10/2025).sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: