Pria Tewas di Toilet Mall ITC Bukan Korban Pembunuhan, Polisi Ungkap Faktanya

Oleh: Bachtiarudin Alam
Rabu, 15 Oktober 2025 | 12:45 WIB
Ilustrasi TKP (Foto/Pixabay)
Ilustrasi TKP (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Pengunjung dan pegawai Mall ITC Fatmawati Jakarta Selatan sempat digegerkan dengan penemuan jasad seorang pria yang tewas di dalam toilet lantai 1 pada Selasa (14/10/2025).

Mendapat kabar tersebut polisi segera turun ke lokasi. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) diketahui korban berinisial S (50) yang merupakan karyawan toko elektronik di salah satu gerai.

“Jadi jenazah itu ditemukan di kamar mandi, ya, kamar mandi ITC, ya,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru Kompol Suparmin, Rabu (15/10/2025).

Setelah diperiksa polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Sedangkan darah yang berada di sekitar TKP diduga akibat dari penyakit TBC yang diderita korban.

Fakta ini pun diperkuat dengan keterangan dari pihak keluarga yang membenarkan korban  sakit termasuk rekan kerja yang telah mendapati korban mengeluh sakit sejak empat hari lalu.

“Keluarganya juga bilang pas keterangan dari keluarga juga sakit TBC.  Muntah darah dia, muntah di situ. Banyak di TKP banyak darah, kan, tahunya pikir pembunuhan, padahal enggak, bukan pembunuhan,” jelasnya.

Maka dari itu, Suparmin  meluruskan kabar yang beredar yakniS merupakan korban dari aksi pembunuhan. Terlebih dari rekaman kamera pengawas korban terlihat masuk ke toilet hanya seorang diri.

“Enggak, darah banyak karena dia muntah, ya, darah, kelihatan darah, keluar darah, kan. Dari mulutnya banyak darah. Karena terus dia jatuh, kan, mungkin lagi kencing, kan. Muntah, terus jatuh, nyangkut ke miring, kan. Sempat kena kayak gitu kali,” ungkapnya.

Sementara untuk perkembangan kasus penemuan jasad S, lanjut Suparmin, kasus tidak dilanjutkan. Sebab dari pihak keluarga memutuskan untuk menolak proses otopsi untuk kepentingan penyelidikan.

“Dibawa pulang keluarga, keluarga menolak diautopsi. Karena tahu dia sakit memang,” tukasnya.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: