Aruma Rilis Lagu Cendana, Ini Lirik dan Maknanya

BeritaNasional.com - Industri musik Indonesia kembali berwarna dengan hadirnya lagu terbaru dari penyanyi berbakat Aruma.
Setelah sebelumnya dikenal lewat karya yang lembut dan penuh emosi, kini Aruma mempersembahkan single berjudul Cendana, sebuah lagu yang memadukan keindahan lirik, aransemen atmosferik, dan makna yang mendalam.
Single Cendana menjadi salah satu karya paling puitis dari Aruma. Lagu ini bukan sekadar rangkaian nada, tetapi sebuah cerita emosional yang menggambarkan dilema seseorang yang masih terjebak dalam kenangan cinta masa lalu.
Melalui aransemen lembut dan vokal yang hangat, Aruma mengajak pendengarnya menyelami perasaan rindu, bimbang, dan kehilangan yang dibalut dalam simbol aroma kayu cendana, aroma yang identik dengan ketenangan dan nostalgia.
Lirik Lagu Cendana oleh Aruma
Suaramu masih menggema slalu
mengikuti tak datang pergi
Aroma cendanamu selalu ada denganku
Ku benci dan juga inginkanmu
Seribu kali kucoba mencari celah
Aku ingin pergi, namun suaramu yang manis
Selalu memanggilku kembali
Meski aku tahu bukan hanya aku yang mendengarmu
Haruskah aku pergi atau menetap saja di sini?
Pukul dua, terdengar deringmu
Kau meminta, temani lelapmu
Kutahu sekadar untuk mengisi sepi malammu
Bodohnya hanya “iya”dari bibirku
Sekian kali kucoba pergi menjauh
Aku ingin pergi, namun suaramu yang manis
Selalu memanggilku kembali
Meski aku tahu bukan hanya aku yang mendengarmu
Haruskah aku pergi atau menetap saja di sini?
Aku bingung
Makna Lagu Cendana
Lagu Cendana bercerita tentang seseorang yang berusaha melepaskan hubungan yang rumit, namun selalu gagal karena kenangan masa lalu masih melekat kuat.
Judul Cendana memiliki makna simbolis yang dalam, aroma khas kayu cendana menjadi metafora dari kenangan yang sulit dihapus.
Ketika Aruma menyanyikan Aroma cendanamu selalu ada denganku,” itu bukan sekadar ungkapan puitis, melainkan bentuk nyata dari bagaimana indra penciuman menyimpan memori emosional. Setiap aroma membawa kembali kenangan yang seharusnya telah berlalu.
Dilema dan Kebimbangan Cinta
Di sepanjang lagu, si narator terus berjuang antara ingin melepaskan dan tak mampu melupakan.
Kalimat seperti “Ku benci dan juga inginkanmu” serta “Haruskah aku pergi atau menetap saja di sini?” menunjukkan konflik batin yang dialami banyak orang saat menghadapi hubungan yang tidak sehat namun penuh keterikatan emosional.
Ada pula bagian lirik “Pukul dua, terdengar deringmu” yang menggambarkan momen rapuh, ketika seseorang masih terjebak dalam pola lama hanya untuk mengisi kesepian.
Aruma menggambarkan situasi ini dengan sangat manusiawi — tidak menghakimi, hanya menggambarkan rasa bingung dan lemah terhadap cinta lama.
Arti Cendana bagi Pendengar
Bagi banyak pendengar, lagu Cendana bisa menjadi cermin perjalanan emosional mereka sendiri.
Lagu ini mengajarkan bahwa tidak apa-apa untuk merasa bingung dan belum siap melepaskan.
Proses penyembuhan memang memerlukan waktu, dan Aruma berhasil menyuarakannya lewat nada yang hangat serta lirik yang penuh kejujuran.
(Rep/Nissa)
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
EKBIS | 22 jam yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 22 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 11 jam yang lalu
EKBIS | 20 jam yang lalu